Ditekuk PSMS Medan, Pelatih MBU: Banyak Kesalahan Elementer

Pemain Muba Babel United dalam di laga perdana saat menghadapi Sriwijaya FC/ist
Pemain Muba Babel United dalam di laga perdana saat menghadapi Sriwijaya FC/ist

Muba Babel United kembali telan kekalahan pada laga kedua Babak Penyisihan Grup A Putaran Pertama Liga 2 Indonesia 2021. Skuad berjuluk Laskar Ranggonang dipaksa menyerah dari PSMS Medan dengan skor 0-2 (0-0) di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Senin (11/10/2021) sore.


Dua gol kemenangan Ayam Kinantan--julukan PSMS Medan diciptakan Fiwi Dwipan di awal babak kedua melalui umpan dari tarik dari Yohanis Nabar disisi kiri. Lima menit berselang anak asuhan pelatih Asnyari Lubis itu kembali menambah keunggulan melalui sepakan keras Rahmad Hidayat yang berdiri tanpa kawalan.

Satu-satunya peluang terbaik Muba Babel United diciptakan Amirul Mukminin dimenit 65 namun sayang mantan pemain Barito Putera itu tak mampu mengkonversi peluang emas menjadi gol lantaran sepakan kerasnya melambung tepat di depan mulut gawang Zendri Johansyah. Alhasil hingga peluit akhir, PSMS Medan tetap mempertahankan kemenangan 2-0 sekaligus menjadi pemuncak klasemen sementara di Grup A dengan torehan 4 poin.

Sementara Muba Babel United dipastikan terbenam didasar klasemen, kekalhan ini memperpanjang rekor buruk anak asuhan pelatih Sasi Kirono Sumantri karena sebelumnya Atep dkk harus mengakui keunggulan Sriwijaya FC di laga perdana dengan skor 1-0 lewat gol tunggal Afriyansyah.

Dia menilai, kesalahan elementer yang dibuat anak asuhnya menjadi faktor utama tim gagal meraih poin di laga sore tadi. "Ya, ini menjadi bahan evaluasi kita karena sejak babak pertama anak-anak banyak melakukan kesalahan elementer yang tidak perlu sehingga gagal menciptakan peluang dan malahan menjadi berbalik dimanfaatkan lawan," katanya dalam sesi press conference virtual, Senin (11/10).

Lebih lanjut dia mengatakan mental bertanding anak asuhnya belum terbentuk dengan sempurna karena minimnya waktu persiapan. "Kalau kemampuan anak-anak saya kira tidak kalah tapi mental bertanding yang memang belum ada sehingga chemistry antar pemain belum terbentuk dengan maksimal," jelasnya.

Kendati demikian dirinya masih optimis anak asuhnya bisa bangkit di laga selanjutnya. Menurutnya meski sudah kalah dua kali anak asuhnya bisa bangkit di laga selanjutnya. "Inilah yang menjadi evaluasi kami dan kami masih berkeyakinan bisa bangkit dengan membenahi semua kesalahan dari dua hasil negatif ini. Dengan kata lain laga selanjutnya kami harus bisa menang," pungkasnya.