Disperindag Lubuklinggau Pantau Distribusi Gas Elpiji 3 Kg Jelang Lebaran

Kepala Disperindag Lubuklinggau Medholine. (Ansyori Malik/RMOLSumsel.id)
Kepala Disperindag Lubuklinggau Medholine. (Ansyori Malik/RMOLSumsel.id)

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lubuklinggau terus melakukan pemantauan terhadap bahan kebutuhan pokok menjelang Lebaran, termasuk mengawasi distribusi gas elpiji 3 kg di setiap agen yang berada di seluruh kecamatan.


Kepala Disperindag Lubuklinggau, Medholine, mengatakan bahwa pemantauan ini dilakukan bersama Polres Lubuklinggau untuk mengantisipasi potensi kelangkaan gas elpiji 3 kg menjelang Hari Raya Idul Fitri.  

"Kami selalu mengimbau kepada Pertamina dan agen untuk menyalurkan gas sesuai jadwalnya. Selain itu, ada juga surat edaran dari Wali Kota mengenai pelaku usaha yang tidak diperbolehkan menggunakan gas elpiji 3 kg," ujar Medholine.  

Ia menegaskan bahwa tim terpadu akan melakukan pengecekan terhadap para pengusaha yang tidak berhak menggunakan gas bersubsidi tersebut.  

Medholine juga menyebut bahwa berdasarkan data dari Pertamina, kuota gas elpiji 3 kg untuk Lubuklinggau sebenarnya mencukupi dan tidak mengalami pengurangan. Namun, setiap tahunnya permintaan gas bersubsidi ini selalu meningkat menjelang Lebaran.  

Sebagai langkah antisipasi, Disperindag Lubuklinggau berkolaborasi dengan Pertamina dan agen agar penyaluran gas tetap sesuai dengan alokasinya. Selain itu, pihaknya terus mengingatkan agen untuk menjual gas sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku. Saat ini, Lubuklinggau masih menggunakan HET tingkat provinsi sebesar Rp15.800 per tabung, sambil menunggu penetapan HET tingkat kota.  

"Yang bisa kami pantau adalah pangkalan, karena secara aturan perdagangan gas elpiji 3 kg hanya sampai di pangkalan. Sedangkan harga di tingkat pengecer biasanya mengikuti permintaan pasar," tutup Medholine.