Pemecatan skala besar kembali terjadi, kali ini mengancam para pekerja di raksasa hiburan Disney, yang mengumumkan akan memberhentikan 7000 atau sekitar 3 persen pekerjanya secara global.
- Puncak Peringatan HUT Ke-61 bank bjb, Hamish Daud Jadi Brand Ambassador bank bjb
- Sasar Penduduk yang Belum Terdata, Mulai dari ABK Hingga Tunawisma
- Palembang Jadi Kota Ke-11 dalam Rangkaian Road to MILO ACTIV Indonesia 2024, Ribuan Pelari Ikut Berpartisipasi
Baca Juga
CEO Disney, Bob Iger, menyampaikan bahwa perusahaan terpaksa mengambil langkah tersebut untuk menghemat biaya perusahaan yang tengah mengalami penurunan pelanggan pertaman pada kuartal terakhir.
"Meskipun ini diperlukan untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi hari ini, tapi saya tidak membuat keputusan ini dengan mudah. Saya sangat menghormati dan menghargai bakat dan dedikasi karyawan kami di seluruh dunia, dan saya memperhatikan dampak pribadi dari perubahan ini," kata Iger, seperti dikutip dari One India, Kamis (9/2).
Menurut laporan, Disney memiliki sekitar 200 ribu pekerja di mana 160 ribu di antaranya merupakan para pekerja yang berasal dari Amerika Serikat (AS).
Penurunan pelanggan sebesar 1 persen pada Desember kemarin ini telah berdampak besar bagi Disney, yang memutuskan untuk mengurangi biaya administrasi umum, biaya operasional lainnya dan menghemat biaya sekitar 3 miliar dolar AS (Rp 45 miliar) yang berasal dari pengurangan konten non-olahraga, dan PHK.
Kini perusahaan tersebut akan mengatur ulang beberapa segmennya dan berhemat untuk sementara waktu, agar bisnis streamingnya dapat terus tumbuh di masa depan.
- Alhamdulillah, Prabowo Terbitkan Aturan Buruh Korban PHK Dapat Upah 60 Persen Selama 6 Bulan
- Sritex Tetap Berproduksi Meski Proses Pailit Berlanjut, Wamenaker Pastikan Tidak Ada PHK
- Pj Gubernur Sumsel Hadiri Rakor Bahas PHK dan Persiapan Penetapan Upah Minimum 2025