Diserang Banjir, Pengangkutan Batu Bara Melalui Jalan Servo Dihentikan Sementara

Tangkapan layar, kondisi jembatan di kawasan KM92 Servo Lintas Raya. (ist)
Tangkapan layar, kondisi jembatan di kawasan KM92 Servo Lintas Raya. (ist)

Banjir yang melanda sejumlah titik di jalan khusus batu bara milik PT Servo Lintas Raya (SLR) membuat aktivitas pengangkutan dihentikan sementara. 


Hal itu diungkapkan Kepala Dinas ESDM Sumsel, Hendriansyah saat dibincangi, Rabu (17/1/2024). 

Hendriansyah mengaku baru mendapat informasi penghentian sementara operasional pengangkutan tersebut dari perusahaan. Berdasarkan keterangan yang diperolehnya, banjir menggenangi beberapa titik jalan di sekitar stockpile KM 36 menuju pelabuhan. Sehingga proses pengangkutan dihentikan sementara menunggu air surut.

"Beberapa  titik ruas jalan yang tergenang berada di pinggiran aliran sungai," kata Hendriansyah. 

Dia mengatakan, perusahaan menjelaskan jika sebelumnya telah dilakukan peninggian jalan. Namun, karena cuaca ekstrim dengan curah hujan yang tinggi membuat banjir melanda sejumlah titik. Hendri menjelaskan, pihaknya mendesak perusahaan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan konstruksi agar kejadian serupa tidak terulang. 

"Kami minta perusahaan segera melakukan evaluasi dan perbaikan konstruksi agar kejadian seperti ini tidak terulang," bebernya. 

Menurutnya, penghentian operasional angkutan batu bara dihentikan sementara dengan mempertimbangkan keselamatan kerja. Selain itu, kata Hendri, tidak ada jalan alternatif  yang bisa dilalui untuk menuju pelabuhan. 

"Karena memang tidak ada jalan alternatif angkutan batu bara menuju ke port SDJ," ucapnya. 

Hendri mengatakan, meskipun pihaknya belum mendapatkan angka target produksi batu bara Sumsel untuk tahun ini dari Kementerian ESDM, namun banjir di jalan servo tentu mengganggu target pengiriman batu bara keluar Sumsel. 

"Untuk target kami belum dapat info dari Kementerian ESDM karena beberapa perusahaan belum disetujui RKAB-nya. Tetapi karena jalur distribusi terganggu, tentu sedikit banyak kejadian ini berpengaruh terhadap target produksi batu bara," pungkasnya.