Permainan game online lewat gadget banyak diminati anak zaman sekarang. Sehingga permainan tradisional terus tergerus dan mulai jarang dimainkan.
- Olahraga dan Permainan Tradisional Bakal Ramaikan HUT RI ke-77 di Muba
- Jelang HUT Bhayangkara ke-76, Jalan Santai hingga Permainan Tradisional Digelar Polrestabes Palembang
- Menyejukkan, Mahfud: Polemik PSBB Jakarta Cuma Persoalan Tata Kata
Baca Juga
Upaya untuk mengangkat dan mengembalikan permainan tradisional yakni kembali mengenalkannya kepada anak-anak. Salah satunya lewat lomba yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan.
Disbudpar menggelar lomba permainan tradisional dan tari kreasi daerah. Dimulai dengan lomba permainan congklak yang dilaksanakan di Museum Subkoss Garuda di Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumateta Selatan pada Jumat, (5/8/2022). Lomba congklak diikuti 84 peserta putra dan putri tingkat pelajar SMP dan SMA.
"Kita ingin mengenalkan kembali kebudayaan dan tradisi lama. Sebab permainan tradisional mengasah otak, mengandung kekompakan dan strategi," kata Pengelola Subkoss Garuda sekaligus Panitia Penyelenggara, Eva Kusmalwati, Jumat (5/8/2022).
Dia juga menjelaskan, lomba juga digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Adapun permainan tradisional yang dilombakan seperti congklak, yeye karet, cak engkling, balap ban, gerobak sodor, bakiak dan enggrang batok. Lomba permainan tersebut berlangsung selama lima hari dimulai Jumat (5/8/2022).
Selain itu, adapula lomba tari kreasi daerah yang berlangsung selama dua hari.
"Seluruh peserta yang ikut pelajar putra dan putri dari tingkat SD, SMP dan SMA di kota Lubuklinggau, Mura dan Muratara," pungkasnya.
Salah satu peserta lomba permainan congklak, pelajar MAN 2 Lubuklinggau, Nadia mengaku permainan tradisional itu sudah lama dikenalnya dari lingkungan sekitar rumah. Diakuinya bermain congklak sangat seru dan mengasah otak.
Dia berharap agar lomba-lomba permainan tradisional banyak dilaksanakan. Sebab menurutnya, gelaran lomba tradisional baru kali ini diikutinya.
"Untuk teman-teman yang masih bermain gadget seperti game online lebih baik kita bermain tradisional seperti congklak. Karena permainan tradisonal seru dan mengasah otak dan harus kia lestarikan bersama-sama," pungkasnya.
- Jelang Libur Lebaran, Disbudpar Sumsel Imbau Pengelola Wisata Perhatikan Keamanan
- Situs Kedatuan Sriwijaya di Talang Tuo Bakal Direvitalisasi
- Disbudpar Sumsel Gelar Siguntang Festival, Ini Sederet Kegiatannya