Dirintelkam Polda Sumsel Wanti-wanti Kontingen Hindari Hal Menjurus SARA 

Dirintelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Ratno Kuncoro memberikan pembekalan kepada kontingen atlet Sumsel yang akan berangkat ke Papua/Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id
Dirintelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Ratno Kuncoro memberikan pembekalan kepada kontingen atlet Sumsel yang akan berangkat ke Papua/Humaidy Kennedy/rmolsumsel.id

Kontingen Sumatra Selatan tak lama lagi berangkat ke Papua untuk berkompetisi di PON XX. Provinsi paling timur di Indonesia itu memiliki kultur khas yang sedikit berbeda dengan beberapa daerah termasuk Sumsel. 


Oleh karena itu, atlet, pelatih dan ofisial diminta untuk tidak bertindak sembarangan dan seenaknya selama berada di Papua. Hal yang menjadi perhatian serius adalah isu SARA (suku, agama, ras, antargolongan).

“Saya pernah bertugas selama 3 bulan di Papua ketika terjadinya kerusuhan pada tahun 2019 lalu. Dari pengalaman saya, adik-adik atlet yang bertanding nanti apapun masalahnya saya minta hindari masalah yang bisa memicu rasialisme,” ujar Direktur Intelkam Polda Sumsel, Kombes Ratno Kuncoro saat memberikan pembekalan kepada kontingen Sumsel di depan lobi Stadion Gelora Sriwijaya, Rabu (15/9).

Perbedaan kultur di Papua menjadi hal yang harus dihormati saat membaur bersama masyarakat setempat. Apalagi dalam PON Papua dibagi di empat klaster yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke.

“Tentunya perbedaan kultur itu harus kita hormati. Masyarakat Papua juga merupakan saudara kita dan mereka sangat sensitif dengan masalah rasialisme. Pada dasarnya Papua itu masyarakatnya sederhana. Mereka itu punya hukum adat dan banyak suku dan bahasa. Jadi dalam satu kabupaten itu bahasanya bisa berbeda-beda,” terang Ratno. 

Perwira menengah polisi yang pernah ikut pelatihan di kampus FBI National Academy Quantico Virginia Amerika Serikat ini juga menyampaikan hal-hal yang harus diperhatikan oleh para atlet selama bertanding di Papua. Mulai dari menjaga sikap hingga bagaimana kalau terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kalau nanti di sana semisal fasilitas di hotel tidak sesuai yang diharapkan, umpama makanan yang kurang enak atau hal lain, saya harap langsung koordinasi dengan saya agar bisa segera dilaporkan ke panitia besar untuk diperbaiki apa yang kurang,” jelasnya.

Ratno juga meminta anggota kontingen untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama beraktivitas. Dia pun tidak melarang para kontingen untuk berwisata atau jalan-jalan menikmati alam Papua yang dikenal indah. Namun harus tetap waspada dan berkoordinasi dengan petugas yang mengawal.

“Tentunya tidak dipungkiri Papua itu punya alam yang sangat indah dan hasil bumi yang kaya. Boleh jalan-jalan asal jangan sendirian dan tetap koordinasi dengan petugas yang mendampingi. Kalau memungkinkan saya juga akan bertolak ke Papua untuk mengawal kontingen Sumsel,” pungkasnya.