Kompetisi Liga II tahun 2022 rencananya bakal digelar pada Agustus mendatang. Namun, hingga kini kondisi tim Laskar Wong Kito belum juga terbentuk, diantaranya yakni sang pelatih.
- Besok Prabowo Resmikan Danantara di Istana Merdeka
- Posisi SFC di Liga 2 Belum Aman, Siap-siap Kena Sanksi Jika Mogok Bertanding
- Sriwijaya FC Amankan Tempat di Liga 2 Usai Kalahkan PSMS Medan
Baca Juga
Hal ini dianggap suporter Sriwijaya FC (SFC) sebuah kegagalan, dan meminta agar manajemen bertanggung jawab serta meminta Gubernur Sumsel, Herman Deru selaku pembina untuk lebih peduli dalam kondisi tersebut.
"Kamu nak (mau) libat-libatkan aku ye?," kata Herman Deru saat ditemui di Pemprov Sumsel, Kamis (2/6).
Dia mengaku, SFC ini merupakan klub bola profesional yang dikelola perusahaan, bukan Pemerintah Daerah (Pemda). Meski demikian, dikarenakan suporter memintanya untuk peduli maka dia pun harus mengetahui kondisi SFC ini. Artinya, campur tangannya berbeda.
"Nanti saya tanyakan dulu sama Hendri (Maneger SFC) sampe kemana persoalannya," terangnya.
Sebelumnya, dia mengaku telah membentuk tim khusus dimana dahulunya, tim ini kehendak dari manajemen. Karena itu, dia pun akan meminta tanggungjawab mereka. Bahkan, dia pun akan mengajak diskusi perusahaan tersebut, karena memang Pemda bukan pemilik saham yang banyak.
Menurutnya, secara umum grade SFC ini masih di liga II bukan ke liga 3. Artinya, tidak mengalami penurunan. Namun, tidak juga mencapai target. "Kami akan minta alasannya, selain Covid-19, kenapa tidak naik kelas ini," pungkasnya.
Sementar itu, Manager Tim SFC, Hendriansyah mengatakan sesuai arahan Gubernur Sumsel. Nantinya, seluruh manajemen SFC akan dipanggil untuk mencari langkah kedepan. Dia mengklaim berdasarkan informasi dari Direktur Teknik (Dirtek) sudah ada kandidat pelatih untuk menahkodai SFC ini.
Hanya saja, memang belum diumumkan secara resmi karena beberapa kendala. Mungkin diantaranya yaitu deal antara SFC dengan sang pelatih tersebut. Menurutnya, untuk mencari pelatih ini tentunya harus berdasarkan beberapa kriteria, seperti tidak terikat dengan tim lainnya atau free, dan harus berlisensi.
"Kita tidak ingin mendapatkan pelatih rendah, karena targetnya kan liga 1," ujarnya.
Menurutnya, kapanpun kompetisi dimulai, SFC tentunya siap. Hal ini sama terjadi di tahun 2021. Dimana, saat itu kompetisi liga 2 terus ditunda akibat Covid-19, dan tiba-tiba dimulai. Karena itu, dia meyakini SFC akan siap untuk mengikuti kompetisi di liga 2 ini.
"Untuk pemain baru, nantinya kana diusahakan karena banyak juga yang sudah pindah-pindah klub pemain lama," tutupnya.
Untuk diketahui, dalam surat terbukanya, Ketua Umum Singa Mania, Yayan Hariansyah memandang manajemen tim SFC telah gagal mengangkat prestasi Laskar Wong Kito, dan telah gagal membawa tim untuk promosi ke Liga 1. Selain itu, musim baru Liga 2 yang semakin dekat sedangkan hingga saat ini tim belum terbentuk.
Karena itu, Singa Mania menutut dan menyatakan sikap sebagai berikut :
1. Meminta Bapak Hendri Zainuddin, Presiden Tim Sriwijaya Fc selaku penanggung jawab pimpinan tertinggi untuk mengundurkan diri dari jabatannya
2. Meminta Bapak Gubernur Herman Deru selaku Pembina Tim Sriwijaya Fc agar lebih peduli terhadap keadaan Tim Sriwijaya Fc sebagai aset Provinsi Sumatera Selatan
3. Segera mempercepat pembentukan kerangka tim Sriwijaya Fc untuk kompetisi Liga 2 2022 dengan target promosi ke Liga 1 2023.
- Anggota DPRD Sumsel Desak Gubernur Alokasikan Lagi Bantuan Stek Kopi untuk Petani
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Stasiun Pengendali Banjir di Sungai Buah Dipercepat
- Bupati Ogan Ilir Ajukan Bangubsus Rp55,5 Miliar, Gubernur Sumsel Soroti Infrastruktur Rawa