Kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat para tukang ojek kelimpungan.
- Hadiah Spesial untuk Pemudik Lebaran, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi
- Masuk Klasifikasi UMKM, Ojol Bakal Dapat Subsidi BBM
- Polres PALI Gerebek Agen Premium dan Solar di Gunung Menang, Diduga Terlibat Penyelewengan BBM Subsidi
Baca Juga
Sebab, pemerintah sebelumnya telah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Solar semula Rp5.150 menjadi Rp6.800 dan Pertalite dari Rp7.600 menjadi Rp10.000. Sementara, untuk Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500.
Meski saat ini harga BBM sudah naik, nyatanya pemerintah belum menjamin distribusi BBM di kabupaten Muara Enim lancar dan mudah didapat.
Salah seorang tukang ojek yang kerap mangkal di depan kantor bupati Muara Enim, Edi (50) mengatakan, kenaikan BBM ini tentunya sangat menyengsarakan.
Tak hanya harga naik. Namun, untuk mendapatkan pertalite warga harus mengantre selama berjam-jam.
Sedangkan, bila membeli pertalite di eceran, Edi pun harus mengeluarkan kocek lebih dalam lagi . Dimana untuk satu liter harga pertalite berkisar antara Rp12.000 sampai Rp13.000.
"Sengsaranya, kami masih bertahan di tarif lama untuk menjaga pelanggan atau pengguna jasa Ojek, tentunya kebijakan ini kami rasa kurang menguntungkan," ujar Edi kepada kantor berita RMOLSumsel, Kamis (15/9).
Untuk di dalam kota Muara Enim,Edi, biasanya mengenakan tarifnya Rp5.000. Sedangkan pelajar Rp Rp3.000.
Edi tentu tak bisa serta merta menaikan tarif harga ojek meski pertalite telah naik. Namun, ia meminta agar pemerintah lebih bijak dalam mengambil kebijakan agar tak membuat masyarakat menjadi sulit.
"Kalau bisa pemerintah lebih mempertimbangkan dan memperhatikan nasib kami,”harap Edi.
Hal yang sama diutarakan oleh tukang Ojek lainnya, Rizal (46). Ia mengaku cukup kelimpungan semenjak harga BBM naik. Sebab, untuk BBM jenis pertalite saja paling sedikit dirinya mengeluarkan Rp50.000 untuk membeli 4 liter yang didapat secara eceran.
"Ya kadang bertahan dua hari, kadang tiga hari, karena beberapa dari kami tidak mangkal, jadi berkeliling cari penumpang, lebih pilih eceran karena cepat dan tidak antre," ujarnya.
Dirinya tidak berharap lebih "hanya saja saya tidak paham kenapa bensin naik terus, kalau BBM naik semuanya ikut naik ujarnya, biasa saya kirim paket lewat travel ke Palembang tarifnya Rp30 ribu, sekarang sudah Rp40 ribu," pungkasnya.
- Hadiah Spesial untuk Pemudik Lebaran, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi
- Masuk Klasifikasi UMKM, Ojol Bakal Dapat Subsidi BBM
- Polres PALI Gerebek Agen Premium dan Solar di Gunung Menang, Diduga Terlibat Penyelewengan BBM Subsidi