Dikritik Haruna, PSSI Tegaskan Posisi Shin Tae-yong Tetap Aman 

Shin Tae-yong hadir dalam podcast Deddy Corbuzier/repro
Shin Tae-yong hadir dalam podcast Deddy Corbuzier/repro

Kritik Anggota Eksekutif (Exco) PSSI Haruna Soemitro terhadap pelatih Shin Tae-yong, langsung menyita perhatian publik dalam beberapa hari ini. CEO klub Madura United itu sebelumnya menyebut Shin tersinggung dengan kritik atas kegagalan membawa Timnas Indonesia menjadi juara di Piala AFF 2020.


"Tersinggungnya itu bisa dibilang begini, Indonesia itu kalau hanya runner-up sudah biasa. "Sebelum Anda itu [Indonesia] sudah lima kali jadi runner-up. Ya ada atau tidak adanya Shin Tae Yong itu prestasi tertinggi kita itu runner up," sebut Haruna.

Sontak saja pernyataan itu menimbulkan tanggapan yang beragam di media sosial. Bahkan tak sedikit dukungan mengalir kepada pelatih asal korea Selatan itu, hingga muncul tagar #HarunaOut dan #STYStay menjadi trending di twitter. 

Menanggapi hal itu Sekjend PSSI Yunus Nusi menegaskan jika kontrak Shin Tae Yong sebagai pelatih Timnas Indonesia tetap akan terjaga meskipun ada kritik dari anggota Komite Eksekutif dalam rapat evaluasi.

Hal tersebut diungkapkan Yunus dalam rilis resmi PSSI pada Senin (17/1). Rilis itu dikeluarkan PSSI menanggapi isu keretakan hubungan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Haruna Soemitro dengan Shin.

"Namun demikian, dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai sebuah keputusan yang bersifat kolektif kolegial," kata Yunus dalam rilis tersebut.

"Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae Yong hingga 2023 sesuai kontrak. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kontrak jika performa timnas terus meningkat."

Soal perdebatan yang kemudian muncul di media sosial, yang utamanya mendiskreditkan PSSI, bukan wilayah PSSI. Dalam hal ini PSSI tetap menggunakan forum resmi untuk mengambil keputusan terkait organisasi.

"Ketua umum PSSI [Mochamad Iriawan] memahami dan memaklumi pendapat dalam sebuah diskusi di internal PSSI tentang timnas Indonesia, baik itu diskusi menyangkut hasil Piala AFF 2020, naturalisasi, jadwal timnas," jelasnya.

"Bahkan apakah penting PSSI akan mengambil posisi sebagai tuan rumah dalam event 2022, baik itu Piala AFF maupun kualifikasi Piala Asia Juni 2022," pungkasnya.