Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat usai dilanda banjir dan tanah longsor pada Jumat (7/7). Tanggap darurat diputus berdasarkan surat keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/286/427.12/2023 tentang status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor tahun 2023.
- Gunung Semeru Erupsi, Keluarkan Abu Vulkanik 800 Meter di Atas Puncak
- Bencana Lahar Dingin Semeru Ancam Warga Sumberwuluh, Lumajang
- Tinjau Ribuan Pengungsi Terdampak Banjir Lahar Lumajang, Khofifah Jamin Seluruh Kebutuhan Disiapkan
Baca Juga
Status tersebut ditetapkan sebagai salah satu upaya bentuk percepatan penanganan darurat di lokasi terdampak.
Data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga pukul 08.00 WIB, Sabtu (8/7), sedikitnya ada enam jembatan putus akibat banjir limpasan lahar dingin. Banjir juga mengakibatkan 571 warga mengungsi di 13 titik.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan juga telah berhasil membuka akses jalan di KM59 jalur piket nol Lumajang-Malang. Dengan mengerahkan alat berat, kini jalan sudah bisa diakses kembali.
"Siang ini kami sudah membuka akses jalan yang sebelumnya tertutup total akibat longsor. Kini kendaraan roda dua maupun roda empat sudah bisa kembali melintas," ujar Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang, Patria.
Merujuk prakiraan cuaca, BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo merilis kewaspadaan cuaca ekstrem akibat gangguan atmosfer di wilayah Jawa Timur pada 7 sampai 13 Juli 2023.
Hal ini meningkatkan potensi cuaca ekstrem di wilayah Blitar, Kabupaten Malang, Kota Malang, Lumajang, Tulungagung, Blitar, Banyuwangi, Jember, Kediri, Pasuruan, Probolinggo, Batu, Trenggalek, Jombang, Nganjul dan Ponorogo.
- Meski Curah Hujan di Sumatera Selatan Diprediksi Menurun, Warga Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi
- Gunung Semeru Erupsi, Keluarkan Abu Vulkanik 800 Meter di Atas Puncak
- Bencana Lahar Dingin Semeru Ancam Warga Sumberwuluh, Lumajang