Sedang mandi di sungai Enim, bocah 13 tahun bernama Hanson Hiawata diduga hanyut terbawa arus sungai pada Senin (12/6) kemarin sekitar pukul 15.30 WIB.
- Tiga Pelajar di Lubuklinggau Tewas Tenggelam saat Mandi di Sungai Megang
- Tiga Hari Tenggelam di Sungai Musi, Pelajar di Palembang Ditemukan Tak Bernyawa
- Berenang di Sungai Musi, Pelajar di Palembang Hilang
Baca Juga
Diketahui Hanson mandi di Sungai Enim, tepatnya di kawasan bawah Jembatan Enim I tempat pemandian umum pinggir Sungai Kemayoran, Kota Muara Enim.
Peristiwa terjadi saat korban yang diduga tidak bisa berenang nekat menceburkan diri ke sungai bersama teman-temannya. Karena arus sungai yang cukup deras, tubuh kecil korban terbawa arus.
Melihat rekannya terhanyut, teman-teman korban berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Tepat di bawah Jembatan Sungai Enim I, ada warga yang sedang memancing langsung terjun ke sungai berusaha berenang menyusul korban. Tak lama tubuh Hanson tenggelam dan tak berhasil diselamatkan.
Orang tua korban Hendra (43) menceritakan, anaknya sepulang sekolah sempat pamit dengan ibunya untuk bermain bersama teman sebayanya. Namun korban tidak memberi tahu tujuan tempatnya bermain.
Setelah pukul 15.45 WIB, Hendra diberitahu oleh teman korban kalau anaknya telah hanyut di Sungai Enim.
"Saya diberitahu kawan anak saya kalau korban sudah hanyut, terus saya langsung meluncur ke lokasi tidak lama tim Rescue Damkar samo BPBD datang langsung lakuke pencarian," ujar Hendra.
Dikatakan Hendra, Kalau dari cerita teman korban, waktu terjun dari bibir sungai masih di posisi pinggir. Namun lama kelamaan korban terbawa arus dan berusaha berenang ke pinggir.
Karena usaha warga yang berada di lokasi tak mampu menyelamatkan korban, salah satu warga langsung menghubungi tim Damkar dan BPBD Muara Enim untuk meminta bantuan.
Sejumlah tim gabungan menggunakan perahu karet langsung melakukan pencarian korban mulai dari titik jatuh hingga radius tiga kilometer ke arah arus sungai.
"Tadi sore sampai pukul enam sore petugas sudah melakukan pencarian korban. Pencarian korban terpaksa dihentikan sementara untuk istirahat dan akan dilakukan dengan melakukan penelusuran sungai pada malam hari," jelasnya.
Sebagai orang tua, pihaknya berharap jasad korban bisa ditemukan dalam keadaan apapun. "Kami masih menunggu, untuk pencarian lebih lanjut," katanya.
Saat ini korban masih masih belum ditemukan oleh tim Rescue. Sejumlah keluarga korban melakukan doa bersama di pinggiran Sungai Enim lokasi posko rescue.
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang
- Operasional PT ASL Dihentikan Sementara, Diduga Penyebab Pencemaran Sungai Lubai yang Tewaskan Ribuan Ikan
- Muara Enim Tak Mau 'Instan', Kirim Putra-Putri Asli di STQH ke-28