Diduga Angkut BBM Subsidi Minibus Terbakar di Muara Enim, Polisi Buru Sang Sopir

Mobil jenis Carry terbakar di jalan lintas tengah sumatera (Muara Enim-Baturaja) tepatnya di Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim/repro.
Mobil jenis Carry terbakar di jalan lintas tengah sumatera (Muara Enim-Baturaja) tepatnya di Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim/repro.

Mobil minibus jenis carry tiba-tiba terbakar di Jalan Lintas Tengah Sumatera (Muara Enim - Baturaja), tepatnya di Desa Lingga, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Selasa (24/1).


Diduga, mobil tersebut terbakar lantaran mengangkut bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite.

Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi membenarkan kejadian tersebut, pada saat kejadian sopir kabur meninggalkan mobil, lantaran melakukan aktivitas jual beli atau penimbunan BBM ilegal.

”Karena dalam mobil tersebut ditemukan 3 buah jeriken berisi setengah BBM jenis pertalite dan tiga jeriken kosong,” ungkap Kapolres Muara Enim.

Kendaraan tersebut, lanjut Andi, diduga digunakan untuk kegiatan pengepokan atau penimbunan BBM subsidi jenis pertalite. "Informasi sementara, bahwa si pelaku ini melakukan pembelian pertalite di beberapa SPBU, untuk dijual lagi secara eceran,” kata dia. 

Untuk saat ini, sambung Andi, pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap sopir mobil. “Kalau untuk lokasi pengepokan minyaknya, kami juga sedang selidiki. Kalau pelakunya tertangkap nanti, akan lebih mudah mendalaminya,” ucap dia. 

Diketahui sebelum kejadian, mobil Carry itu melaju dari arah Tanjung Enim mengarah Baturaja. Ketika melintas di Desa Lingga, dekat Rumah Makan Pondok Bambu, mobil itu menepi karena muncul api dari mobil.

Mobil jenis Suzuki Carry Futura yang terbakar itu, terpasang plat nopol BG 1435 EL. Namun diduga pelat palsu. Sebab begitu dicek di aplikasi e-Dempo Samsat Sumsel, dan Cek Pajak Kendaraan, data yang muncul BG 1435 EL untuk kendaraan jenis Toyota Kijang warna biru tahun 2001, dengan wilayah Samsat Lahat I.

Pajaknya aktif hingga 10 September 2023. Muncul dugaan, saat pelaku mengantre ke beberapa SPBU, bergonta-ganti pelat Nopol. Guna menghindari pembatasan pengisian BBM subsidi, saat pengecekan pelat nopol kendaraan oleh operator SPBU. ”Akan dicek dulu,” pungkas Andi.