Didemo Ratusan Pedagang Pasar Kuto, Ini Tanggapan Pengelola

Aksi yang dilakukan ratusan pedagang Pasar Kuto Palembang. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Aksi yang dilakukan ratusan pedagang Pasar Kuto Palembang. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Aksi demo yang dilakukan ratusan pedagang Pasar Kuto, yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Kuto Palembang (PPPKP), Sabtu (20/11) kini ditanggapi langsung oleh PT Gandha Tahta Prima (GTP) sebagai pengelola pihak ketiga.


Direktur PT GTP, Budi Sulistiyani mengaku tidak mengetahui jika ada demo yang mengatasnamakan pedagang Pasar Kuto ini. Pasalnya, dua minggu lalu pihaknya juga telah memanggil sejumlah perwakilan para pedagang di Pasar Kuto tersebut.

"Kami sempat menanyakan kepada para pedagang terkait pemasangan banner yang mengatasnamakan PPPKP ini, pedagang juga menegaskan tidak tahu," katanya.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Perumda Pasar Palembang Jaya dan mereka juga tidak mengetahui prihal aksi tersebut. Meski demikian, dia menjelaskan bahwa penundaan renovasi ini dilakukan karena masih harus mengevaluasi perjanjian BOT, terkait pengelolaan Pasar Kuto yang telah berlangsung sejak 2013 lalu.

"Terakhir kali renovasi dilakukan pada 2019 sebelum pandemi," pungkasnya.

Untuk diketahui, Ratusan pedagang Pasar Kuto yang tergabung dalam PPPKP, menolak pasar yang ditempatinya untuk dikelola pihak ketiga yakni PT GTP.

Hal itu di ungkapkan oleh Ketua PPPKP, Alex Syamsudin saat orasi di Pasar Kuto Palembang, Sabtu (20/11).

"Kami minta Pasar Kuto ini dikelola oleh PD Pasar Palembang dan tidak dikelola pihak ketiga," kata Alex saat orasi.

Alex menambahkan, sejak pasar dikelola PT Ganda Tata Prima (GTP) kondisi Pasar Kuto makin memperihatinkan. Bahkan, banyak kerusakan yang terjadi sehingga menganggu aktifitas pedagang dan pembeli. Namun pihak pengelola seperti enggan memperhatikan hal itu.

"Banyak atap bocor, kami gotong royong perbaiki atapnya. Melihat kami gotong royong, PT GTP ikut bantu perbaikan atap pasar juga karena mereka idak lemak dengan kami," katanya.

Selain permasalahan atap bangunan pasar, para pedagang juga mengeluhkan kondisi saluran got yang mampet. Namun lambannya kinerja pihak pengelola membuat para pedagang kesal hingga membersikan sendiri. "Kami bersihkan sendiri got nya dan kami bersihkan, agar tidak parah semuanya kami lakukan gotong royong dengan pedagang uang sumbangan kami. Harusnya pihak pengelola profesional," katanya.