Diam-Diam, Kapolri Mohon ke Presiden Rekrut 56 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Jadi ASN Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Istimiewa/rmolsumsel.id)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Istimiewa/rmolsumsel.id)

Secara diam-diam, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengirimi surat resmi permohonan kepada Presiden Joko Widodo untuk merekrut 56 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) agar menjadi ASN Polri.


Dikatakan Sigit, keinginan tersebut didasari kebutuhan organisasi Polri khususnya di Bareskrim Direkretorat Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) untuk mendukung upaya pencegahan korupsi dan upaya lain dalam rangka mengawal program penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional serta kebijakan strategis lainnya.

Polri melihat bahwa 56 pegawai KPK yang tidak lolos TWK ini memiliki pengalaman di bidang tindak pidana korupsi. Tentunya ini sangat bermanfaat untuk memperkuat jajaran organisasi Polri yang sedang dikembangkan. 

"Oleh karena itu kami kirim surat kepada Bapak Presiden untuk memohon, terhadap 56 orang yang melaksanakan tes TWK yang tidak lulus dan dilantik jadi ASN KPK untuk bisa kita tarik kemudian kita rekrut jadi ASN Polri," kata Kapolri disela kunjungan kerja di Papua, Selasa (28/9).

Dia mengaku Istana melalui Menteri Sekretaris Negara telah mengirimkan jawaban yang pada prinsipnya menyetujui permohonan Polri untuk merekrut 56 pegawai KPK yang tidak lolos TWK ini agar menjadi ASN Polri. Pihaknya diminta untuk menindaklanjuti surat permohonan tersebut dan berkoordinasi dengan MenPAN-RB dan BKN

"Prosesnya kini sedang berlangsung, mekanismenya seperti apa sedang kami diskusikan," pungkasnya.