SMK PGRI 1 Palembang terus mematangkan metode kegiatan belajar mengajar (KBM) di masa pandemi Covid-19. Pasalnya, sekolah kejuruan ini melaksanakan KBM dengan dua sistem yaitu, sistem dalam jaringan (daring) dan luar jaring (luring) atau tatap muka secara langsung antara siswa dan guru.
- Usai Ancam Orang Tuanya Karena Tidak Dibelikan Rokok, Budiman Nangis Histeris
- Bantah Dikeluarkan Dari PSN, Rizali Pastikan Proyek Tol Muara Enim Prabumulih-Muara Enim Berlanjut 2025
- Adventure Off-Road Seri III Bakal Digelar, Catat Ini Waktu Pelaksanaannya
Baca Juga
Wakil Kurikulum SMK PGRI 1 Palembang Ferizal mengatakan, sesuai dengan imbauan yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan melalui Zoom beberapa hari yang lalu, pembelajaran melalui sistem daring. Akan tetapi boleh juga luring dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Bagi siswa baru Kelas X belum bertemu sama sekali hanya bertatap muka dan bertegur sapa daring, Kami dari pihak SMK PGRI Palembang melakukan pertemuan tatap muka supaya dapat mengetahui siswa itu keaktifannya di dalam proses KBM di sekolah," ujarnya, Rabu (29/7/2020).
Sedangkan bagi siswa yang terkendala saranan dan prasarana, seperti tidak punya ponsel Android, kuotanya tidak mencukupi, susah jaringan baik siswa kelas X, XI maupun XII, pihak sekolah telah membuat jadwal pembelajaran untuk tatap muka.
"Dengan adanya kendala seperti itu maka kami hadirkan siswa per kelas, kita atur misalnya hari Senin dan hari Selasa untuk kelas X, hari Rabu dan Kamis untuk kelas XI kemudian hari Jum'at dan Sabtu untuk kelas XII seperti itu terus menerus dilakukan. Siswa yang belum mendapatkan giliran pembelajaran bertatap muka secara langsung, nanti para guru juga memberikannya secara daring. Sehingga kita tahu tingkat kemajuan siswa tersebut di dalam menerima capaian pembelajaran yang diajarkan oleh guru baik secara daring maupun tatap muka secara langsung," terangnya.
Sementara itu Aprilda siswa kelas X jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran dan Perhotelan mengatakan, pembelajaran tatap muka begitu menyenangkan. Bisa berkenalan dengan teman-teman dan guru secara langsung.
"Begitu juga pembelajaran secara langsung lebih efektif, dan bisa bertanya secara langsung jika kami kurang mengerti pelajaran yang diajarkan oleh guru. Sedangkan pembelajaran daring di rumah banyak kendala yang kami hadapi seperti, jaringan lelet, kuota habis dan Hp yang kami miliki kurang canggih atau modelnya jaman dulu," tukasnya.
Sebagai informasi, jumlah siswa keseluruhan pada tahun pelajaran 2020/2021 ada sebanyak 736 dengan jurusan yang disediakan, yakni Akuntansi, Pemasaran, Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran dan Perhotelan. [ida]
- 6 Warga Binaan Lapas Lubuklinggau Diusulkan Dapat Remisi Natal
- Sempat Kabur saat Digerebek, Satu Lagi Pelaku Pencuri Buah Sawit di Ditangkap
- Pemkab Muara Enim Kucurkan Dana Rp 38,8 Miliar Untuk Pembayaran TPP, THR dan Gaji ke-13