Pertemuan tertutup digelar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
- Perangkat Desa Muba “Dititipkan” di Yonif Raider 300/Brajawijaya, Ini Tujuannya
- 8 Hari Tanpa Jeda, SKD CPNS Kemenkumham Sumsel Resmi Berakhir
- Ribut Soal Tarif Parkir, DPRD Sumsel Minta Pemkot Palembang Panggil Pengelola Parkir Pasar 16 Ilir
Baca Juga
Disambut langsung oleh Macron, mereka bertemu di Istana Élysée usai melakukan pertemuan 2+2 bersama Menteri Luar Negeri Prancis, Jumat (21/7).
Dalam pertemuan itu dibahas soal kesiapan Indonesia untuk memperkokoh kemitraan strategis dengan Prancis berdasarkan prinsip saling menghormati dan menguntungkan.
Pertemuan itu juga membahas kerja sama pertahanan kedua negara, tidak hanya soal jual beli alutsista, namun juga transfer teknologi, pengembangan dan produksi bersama, sampai kepada soal keamanan.
“Saya ingin menggarisbawahi salah satu prinsip kebijakan pertahanan Indonesia 2020?"2024, yaitu mengembangkan dan meningkatkan kerja sama internasional di bidang pertahanan, termasuk bekerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan,” kata Prabowo.
Di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo, kata Prabowo, kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis adalah yang terbaik dalam beberapa dasawarsa, terutama pada program alih teknologi serta akuisisi peralatan pertahanan.
- Garuda Indonesia Layani Pengiriman Ekspor Minyak Nilam Aceh ke Paris
- Prancis Singkirkan Portugal Lewat Adu Penalti
- Citroen S3 Aircross SUV Resmi Ngaspal di Palembang, Harga Gak Sampai Rp300 Juta