Denmark mengakhiri larangan penjualan senjata kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang dulu diberlakukan pada 2018 dan 2019.
- Kevin Diks Resmi Gabung Klub Bundesliga
- Arab Saudi Kecam Keras Pembakaran Al Quran di Kopenhagen
- Laporan DRC: Uni Eropa Pukul Mundur Pencari Suaka
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen, dengan mengatakan bahwa larangan yang diberlakukan setelah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi dan dilatar belakangi perang Yaman itu akan dibatalkan.
“Anda bisa menjadi negara yang bermasalah di mata kami, tapi masih dapat memiliki kepentingan kebijakan keamanan yang sah,” kata Rasmussen, dimuat Anadolu Agency pada Sabtu (11/3).
Menurut Rasmussen, garisnya dan garis kedua negara itu harus ditempatkan di tempat yang sama dengan garis negara Eropa lainnya.
Akan tetapi, meski larangan senjata itu dibatalkan, Denmark akan tetap melakukan analisis negara, agar senjatanya tidak digunakan untuk menindas penduduknya sendiri, seperti dalam perang saudara.
Keputusan itu diambil karena saat ini pemerintah Denmark telah mengikuti kebijakan luar negerinya yang baru, yang menyerukan realisme pragmatis, yang sebelumnya menganut kebijakan luar negeri berbasis nilai.
- Prabowo Setuju Cabut Moratorium, Siap Kirim 600.000 PMI ke Arab Saudi
- Kevin Diks Resmi Gabung Klub Bundesliga
- Ketahuan Overstay di Arab Saudi, 146 WNI Pulang ke Tanah Air