Bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres diprediksi tidak akan mensyaratkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.
- SBY Minta Kader Demokrat Kawal Danantara
- Demokrat Sindir Kepala Daerah Absen Retret: Jadilah Pelayan Rakyat!
- Demokrat Palembang Solid Dukung AHY Kembali Pimpin Partai
Baca Juga
Demikian analisa Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Senin (18/9).
“Kelihatannya tidak akan mengajukan nama AHY sebagai cawapres karena kalau itu terjadi akan alot,” kata Ujang.
Pengamat Politik dari Univeristas Al-Azhar Indonesia itu menilai, Partai Demokrat hanya menargetkan power sharing politics. Ini lantaran Demokrat bergabung ke KIM di akhir-akhir, jauh sebelum PAN, Golkar, PBB, dan Gelora yang lebih awal bergabung.
“Tentu dengan deal-deal politik. Misalkan kalau menang, AHY akan jadi menteri atau Demokrat dapat menteri berapa, keliatannya dealnya power sharing, bukan AHY sebagai cawapresnya Prabowo,” kata Ujang.
Atas dasar itu, Ujang meyakini penentuan cawapres untuk pendamping Prabowo Subianto tidak akan alot.
“Jadi soal penentuan cawapres ini tidak terlalu sulit, tidak terlalu alot, pasti sudah dibicarakan sebelum mereka bertemu di Hambalang kemarin,” demikian Ujang.
- Prabowo Coba Drone Pertanian di Sumsel, Targetkan Peningkatan Produksi Beras 25 Persen
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Eddy Soeparno: Prabowo Tunjukkan Keberanian Moral di Parlemen Turki