Nigeria melaporkan 13 kematian, dengan 37 orang positif terinfeksi wabah Demam Lassa di negara bagian Benue pada Rabu (1/2).
- Ramaphosa Kembali Terpilih Jadi Presiden Afrika Selatan
- Overstay, 8 WNA Asal Nigeria Ditangkap Imigrasi
- Atap Masjid Roboh Saat Shalat Jumat, 7 Jemaah Tewas
Baca Juga
Menurut laporan dari Direktur Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Terna Kur, mengatakan sejauh ini ada 194 total kasus suspek demam Lassa di negara bagian tersebut.
"Demam Lassa terbaru di negara bagian itu ada 13 orang yang sejauh ini telah dikonfirmasi meninggal, dari 194 kasus yang dicurigai," kata Kur dalam laporannya.
Seperti dimuat All Africa pada Kamis (2/2), wabah ini, menurut komisaris untuk layanan kesehatan dan manusia, Joseph Ngbea, dinyatakan sebagai darurat kesehatan di Benue karena telah menjangkit ratusan masyarakat.
"Saya ingin memberi tahu bahwa Demam Lassa sekarang menjadi darurat kesehatan masyarakat di Benue, karena banyak orang telah dites positif dan kami telah kehilangan begitu banyak pasien," kata Ngbea.
Sebagian besar masyarakat yang meninggal, menurut Ngbea, terlambat melaporkan kondisinya kepada petugas kesehatan, yang membuat mereka tidak mendapatkan penanganan yang tepat di rumah sakit setempat.
Kini, ia mengimbau agar masyarakat dapat menerapkan kebersihan pribadi, menutup atau memasak makanan dengan baik untuk mencegah terinfeksinya wabah terbaru setelah Covid-19 ini, juga menghindari mengkonsumsi tikus.
Komisaris Kesehatan itu juga mendesak masyarakat untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam melaporkan gejala awal yang dialami, jika mereka merasakan gejala-gejala seperti penyakit malaria, agar masyarakat bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
- HMPV Melonjak di China, Indonesia Diminta Waspada