Data Polri baru-baru ini dikabarkan diretas oleh warga Brazil dan beredar di sosial media Twitter. Adalah akun @son1x666 yang pertama kali menyebarkan hal tersebut dengan menuliskan unggahan "Polri- Indonesian National Police Hacked" 28k logins and personal information leaked.
- KIB Simpan Capres karena Terbelenggu Bayang-bayang Kekuasaan Jokowi
- Sriwijaya FC Digugat Terkait Hutang Piutang, Saham PT SOM Terancam Beralih ke Digi Asia
- Ungkap 494 Kasus TPPO, Korban Mayoritas Dijadikan Imigran Gelap hingga PSK
Baca Juga
Data bocor berisi hasil sidang etik dan disiplin Polri itu, juga memuat sejumlah informasi penting lain dari personil, mulai dari Nomor Register Pokok (NRP), Tempat Tanggal Lahir, golongan darah, sampai waktu dimulai dan selesainya hukuman bagi personil yang bersangkutan.
Informasi yang dihimpun, dalam data tersebut terdapat tiga nama jenderal bintang satu yang mendapat sanksi internal polri, bersama ribuan perwira dan bintara lain. Nah, diantara nama-nama itu, terdapat sebanyak 803 personil Polda Sumsel dari berbagai Polres dengan berbagai jabatan dan jenjang kepangkatan.
Diantaranya adalah data mengenai hukuman terhadap jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Muba yang diputus pada 2019 lalu. Tim RMOLSumsel lantas mengonfirmasi terkait peretasan ini kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto melalui Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Barly Ramadhany. "Tidak ada itu, tidak benar," ujarnya.
Di sisi lain, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada awak media mengatakan jika sampai saat ini seluruh aplikasi dan sistem keamanan Polri berada dalam kondisi aman. Dikatakannya, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri juga telah melakukan pendalaman terhadap data yang beredar tersebut.
"Semua, untuk server, aplikasi dan sistem keamanan semua berada dalam kondisi aman hingga saat ini," kata Dedy dalam keterangan resminya, Senin (22/11).
Sementara itu, dalam unggahan yang dilakukan oleh akun Twitter @son1x666, dia mencantumkan tiga tautan yang diduga berisi salinan data pribadi anggota Polri yang telah diretas. Melansir dari Antara.com, peretas mengaku melakukan aksi tersebut dengan alasan tidak mendukung pemerintahan Indonesia dalam memperlakukan rakyatnya. Hal ini dilakukan setelah banyak temannya warga negara Indonesia yang menghubunginya dan bercerita tentang kondisi saat ini.
- Tujuh Pemuda di Palembang Ditangkap Polisi Saat Hendak Tawuran, Celurit hingga Bom Molotov Diamankan
- Polisi Kejar Pelaku Penyiraman Air Keras kepada Wartawan di Medan
- Bacok Kepala dan Muka Korban, Putra Ditangkap Sembunyi di Perumahan Pali