Data Kematian Akibat Covid-19 di Lampung Berbeda, KSP Lakukan Investigasi

Pemakaman akibat Covid-19/net
Pemakaman akibat Covid-19/net

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo menungkapkan, berdasarkan data Kemenkes, sepanjang 2021 Lampung menjadi daerah tertinggi tingkat kematian akibat Covid-19 se Indonesia.


Tetapi data itu berbeda dengan data Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung. Contohnya, data nasional per 27 Juli 2021 menyebutkan angka kematian di Lampung sebanyak 255 kasus. 

Pada tanggal yang sama, Diskes Lampung hanya melaporkan 52 kasus kematian akibat Covid-19.

Ia mengatakan, karena melihat adanya perbedaan data maka Tim KSP melakukan investigasi. Tim KSP langsung ke TPU dan sudah memverifikasi langsung ke beberapa lokasi di Provinsi Lampung untuk menindaklanjuti permasalahan ini. 

Salah satunya dengan cara berdialog langsung kepada tenaga kesehatan (nakes) yang ada di Puskesmas dan rumah sakit bahkan ke TPU Kebun Jahe di Kota Bandarlampung.

"Kami sengaja datang ke TPU untuk mendapatkan informasi langsung soal jumlah kematian akibat Covid-19. Soal perbedaan data di Lampung, akan kami pelajari lebih lanjut," katanya,  Jumat (27/8).

Menurutnya, temuan ini akan dilaporkan ke Kepala KSP Moeldoko dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto.

Sementara, Anto, penggali makam di TPU Kebun Jahe kota Bandarlampung mengaku, selama pandemi covid terdapat sekitar 40 jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU ini.

Lanjutnya, sebelum masa pandemi hanya ada sekitar satu atau dua jenazah yang dimakamkan dalam kurun waktu satu bulan. 

Tetapi, ketika pandemi datang satu minggu pasti ada 1 jenazah yang dimakamkan.

"Juni-Juli ketika jumlah kasus Covid melonjak, saya pernah memakamkan hingga lima jenazah per hari. Namun Agustus ini, rata-rata hanya 1 jenazah per minggunya," kata dia.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 puncak kasus kematian akibat Covid-19 di Lampung terjadi pada 27 Juli 2021 dengan total 255 kasus.