Dari Mobil Tua ke Pasar Nasional, Perjalanan Sukses Nasabah PNM Mekaar

Para nasabah PNM yang mayoritas pedagang kopi keliling/ist
Para nasabah PNM yang mayoritas pedagang kopi keliling/ist

Perjuangan seorang nasabah binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar, Sri Wahyuningsih, mulai membuahkan hasil nyata.


Keuletan dan semangat juangnya dalam mengembangkan usaha telah membawa perubahan besar dalam perjalanan bisnisnya, berkat dukungan pembiayaan serta pelatihan dari PNM Mekaar.

Sri Wahyuningsih memulai usahanya dengan berjualan kopi dari dalam mobil tua bersama suaminya. Dengan tekad yang kuat, ia mengelola usaha tersebut dengan penuh semangat. Namun, tantangan besar datang ketika mobil tua yang menjadi tempat usahanya mengalami kerusakan.

Pada saat itulah Sri memutuskan bergabung dengan PNM Mekaar dan mendapatkan modal untuk mengembangkan usahanya.

“Awalnya saya hanya berjualan kopi dari dalam mobil tua karena belum mampu menyewa warung. Saat menjadi nasabah Mekaar, saya justru mendapat ide untuk menambah variasi produk,” ujar Sri, Kamis (5/2/2025).

Dengan bekal ilmu perkopian dari suaminya, ia mulai menjual biji kopi kemasan, selain minuman kopi seduh yang sudah lebih dulu dijajakan.

“Saya mulai memilah biji kopi, mengemasnya dengan baik, hingga membuat kemasan yang menarik. Kini, produk saya bahkan sudah dikirim ke luar kota,” tambahnya.

Inspirasi untuk menjual biji kopi kemasan ini muncul setelah Sri beberapa kali mengikuti pameran yang difasilitasi oleh PNM.

“PNM sering mengajak saya ikut pameran, sehingga saya bisa melihat langsung bagaimana usaha lain berkembang. Selain itu, produk saya juga semakin dikenal banyak orang,” ungkapnya.

Dukungan pembiayaan dari PNM Mekaar membuat Sri mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, dan berinovasi dalam bisnisnya. Dari yang awalnya hanya menjual kopi siap santap, kini ia memproduksi berbagai varian biji kopi kemasan yang diminati pelanggan.

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, mengapresiasi nasabah PNM Mekaar yang aktif dan kreatif seperti Sri Wahyuningsih. Menurutnya, usaha skala rumah tangga memiliki potensi besar untuk menembus pasar nasional jika dikelola dengan baik.

“Kami berkomitmen untuk memfasilitasi literasi dan inklusi usaha bagi nasabah agar kreativitas serta produktivitas mereka terus berkembang. Membangun jejaring usaha sangat penting agar bisa saling bersinergi, berbagi inspirasi, dan menghasilkan sesuatu yang menarik bagi publik,” jelas Arief.

Ia menambahkan, komitmen PNM dalam membantu usaha mikro naik kelas tercermin dari pemberian modal yang bukan hanya bersifat finansial, tetapi juga intelektual dan sosial, guna memberikan nilai tambah bagi para pelaku usaha.