Tak hanya berguna untuk konsultasi saat sakit, telemedisin juga dimanfaatkan untuk mengajak masyarakat menjadikan kesehatan sebagai bagian dari gaya hidup.
- Tabung Oksigen Mulai Langka di Region Sumbagsel
- Sering Terjadi pada Anak, Ini 4 Alergi yang Wajib Diketahui Orang Tua
- Tren Kasus Positif Covid-19 di Sumsel Menurun, Dinkes: Tetap Jaga Prokes
Baca Juga
“Saat bergabung bersama Halodoc 5 tahun lalu, saya melihat kala itu kebanyakan orang masih merasa bahwa konsultasi ke dokter itu hanya ketika sudah jatuh sakit atau sakit parah. Kini, adanya pandemi semakin mengajarkan masyarakat untuk peduli dengan kesehatannya. Oleh karena itu, Halodoc fokus untuk menanamkan kebiasaan baru bagi masyarakat, yakni upaya preventif dan menjadikan kesehatan bagian dari gaya hidup. Ke depannya, Halodoc juga akan terus memperluas pemanfaatan telehealth layaknya kotak P3K yang ada di setiap rumah,” ujar Chief Marketing Officer (CMO) Halodoc, Felicia Kawilarang, Jumat (18/3).
Felicia juga optimis strategi marketing berbasis data bisa meningkatkan pemanfaatan telehealth terlepas dari pandemi.
CEO & Co-Founder Halodoc, Jonathan Sudharta mengapresiasi strategi yang dilakukan Felicia. Apa yang dilakukan Felicia berperan besar dalam memperkenalkan konsep telemedisin Halodoc.
“Energi positif Felicia membawa perubahan yang signifikan bagi perusahaan. Sebagai VP Marketing (sebelum menjabat CMO), Felicia juga berperan besar dalam memperkenalkan konsep telemedisin Halodoc yang saat itu masih belum familiar di masyarakat, hingga kini Halodoc telah dipercaya oleh lebih dari 20 juta pengguna aktif per bulan dan melayani masyarakat hingga ke daerah,” tutur Jonathan.
- Felicia Kawilarang Jabat Chief Marketing Officer Halodoc
- Terkonfirmasi Omicron, Warga Bisa Manfaatkan Layanan Telemedisin