China telah mengonfirmasi kasus flu burung H3N8 pada manusia untuk pertama kalinya. Umumnya, virus tersebut menginfeksi kuda, anjing, dan anjing laut.
- Usai Lakukan Swab Massal, RSMH Catat 150 Nakes Positif Covid-19
- Kasus Covid-19 Alami Peningkatan di 15 Provinsi
- Tinggalkan Karantina Satu Menit, Pekerja Indonesia di Taiwan Kena Denda Rp139 Juta
Baca Juga
Komisi Kesehatan China pada Selasa (26/4) menyebut kasus pertama tersebut dialami oleh seorang anak laki-laki berusia 4 tahun yang tinggal di Provinsi Henan tengah.
Ia dinyatakan positif mengidap H3N8 setelah dirawat di rumah sakit pada awal bulan ini karena mengalami demam dan gejala lainnya.
"Bocah itu terinfeksi langsung oleh burung dan jenis itu tidak ditemukan memiliki kemampuan untuk menginfeksi manusia secara efektif," kata komisi itu, seperti dikutip AFP.
China telah melaporkan kasus pertama infeksi manusia dengan jenis flu burung H10N3 dari Provinsi Jiangsu timur.
H10N3 adalah strain virus yang patogeniknya rendah atau relatif kurang parah pada unggas dan risiko penyebarannya dalam skala besar sangat rendah.
Ada banyak jenis flu burung yang berbeda di China dan beberapa menginfeksi orang secara sporadis.
H5N8 adalah subtipe dari virus Influenza A (juga dikenal sebagai virus flu burung). Meskipun H5N8 hanya menimbulkan risiko rendah bagi manusia, namun sangat mematikan bagi burung liar dan unggas.
Pada bulan April, flu burung H5N6 yang sangat patogen ditemukan pada burung liar di kota Shenyang, China timur laut.
- 924 Anjing dan Singa Laut di Brasil Mati Usai Terpapar Virus Flu Burung
- Cegah Flu Burung, Jepang Musnahkan 40 Ribu Ekor Unggas
- Brasil temukan Kasus Flu Burung Pertama