Cerita Warga dan Pemdes Pengaringan OKU, Rela Hibahkan Tanah Demi Kemajuan Pendidikan

Kakan Kemenag OKU, M ALI bersama jajaran dan Pemerintah Desa Pengaringan meninjau lokasi tanah hibah yang akan dibangun MANA dan MTsN/Ist.
Kakan Kemenag OKU, M ALI bersama jajaran dan Pemerintah Desa Pengaringan meninjau lokasi tanah hibah yang akan dibangun MANA dan MTsN/Ist.

Masyarakat dan Pemerintah Desa Pengaringan, Kecamatan Semidangaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) rela menghibahkan lebih dari 2 hektar lahan di dua lokasi untuk membangun kelas jauh atau kampus B Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN).


Hal ini terungkap saat Kepala Kantor Kemenag (Kakankemenag) OKU, Dr H Muhammad Ali, didampingi Kepala MAN 1 OKU, Muslim Arif dan Kepala KUA Semidang Aji, HM Liswan, meninjau dua lokasi lahan hibah tersebut bersama Kepala Desa (Kades) Pengaringan, Irwadi, Rabu (25/1) siang.

Lokasi pertama merupakan hibah dari masyarakat seluas kurang lebih 2 hektar. Terletak sekitar 220 meter dari Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). Lokasi kedua yakni lahan milik Pemdes yang belum digarap terletak persis di pinggir Jalinsum. Kedua lokasi lahan tersebut berada di Dusun III Desa Pengaringan.

Kepala Desa Pengaringan, Irwandi mengatakan, pihaknya bersama masyarakat sangat antusias menyambut rencana dari Kemenag OKU untuk membangun sekolah. 

Bahkan, sambung dia, masyarakat sangat berterimakasih karena lembaga pendidikan sangat dinantikan masyarakat berdiri di Desa Pengaringan. 

"Sudah lama kami ada keinginan untuk hadirnya lembaga pendidikan keagamaan, seperti pesantren dan lain sebagainya. Namun waktu itu belum ada. Maka, dengan adanya rencana Kemenag ini kami menyambutnya," ujar Irwadi. 

Sementara, Kakan Kemenag OKU, Muhammad Ali mengatakan, dengan adanya hibah tanah di dua lokasi ini, pihaknya akan lakukan pengembangan Madrasah. "Untuk sementara kita jadikan kampus B-nya MAN 1 dan MTsN 1 OKU," ucap dia. 

Pembangunan ini dilakukan, mengingat sekolah MAN di Kabupaten OKU saat ini cuma ada satu, begitu juga dengan MTsN, juga cuma satu. Sedangkan minat anak-anak terkhusus dari wilayah uluan (Semidang Aji, Pengandonan, Muarajaya dan Ulu Ogan) untuk bersekolah di MAN dan MTsN cukup tinggi.

Maka dari itu, pendirian kelas jauh ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Kemenag dalam hal pemerataan pendidikan. "Sehingga kalau mau masuk MAN atau MTsN, anak-anak dari daerah ulu tidak perlu jauh ke Baturaja, bisa masuk di sini," ujar dia. 

Ke depan, lanjut Ali, kelas jauh atau kampus B MAN 1 OKU dan MTsN 1 OKU tersebut, akan diplot menjadi MAN 2 dan MTsN 2 OKU. Sebab, kelas jauh ini merupakan rintisan untuk merealisasikan pendirian MAN 2 dan MTsN 2 OKU di kemudian hari.

"Tapi jangan khawatir, walau pun saat ini baru kelas jauh, namanya tetap MAN 1 OKU. Nanti kita pasang merek di depan dan ijazahnya tetap negeri," tegas Ali.

Dengan niat dan tekad yang sama bersama masyarakat setempat, Ali sangat berharap di tahun ajaran baru atau bulan Juli nanti, kelas jauh MAN 1 OKU sudah membuka penerimaan siswa baru.

"Kalau masyarakat disini mau bersama-sama swadaya berinfaq, mudah-mudahan di tahun ajaran baru paling tidak sudah ada satu atau dua lokal belajar disini. Mohon doa agar semua prosesnya bisa lancar dan sesegera mungkin," tandas dia.