Polda Sumsel menggelar pelatihan pencegahan radikalisme dan intoleransi bagi 460 personelnya.
- FKPT Ajak Siswa Muara Enim Jadi Agen Pencegahan Radikalisme
- BNPT Ingatkan Ancaman Gerakan Radikalisme Jelang Pemilu 2024
- Cegah Terorisme dan Radikalisme, Berikut Program yang Diterapkan
Baca Juga
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium lantai 7 Gedung Utama Presisi Polda Sumsel pada Rabu (26/2/2025) ini bertujuan memperkuat pemahaman serta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto melalui Kasubbid PID AKBP Suparlan menyampaikan, pelatihan ini bertujuan membangun sikap toleransi dan saling menghargai antarpersonel dalam menjalankan tugas.
“Paham radikalisme bertentangan dengan UUD 1945 dan merupakan ancaman terhadap ketahanan ideologi Pancasila. Pelatihan ini penting untuk memperluas wawasan dan pemahaman personel agar dapat menangkal paham tersebut,” ujar Suparlan.
Menurutnya, aksi radikalisme dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk ujaran kebencian, provokasi, hingga aksi anarkis yang berpotensi memicu konflik sosial. Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat membekali personel Polda Sumsel dengan wawasan yang lebih luas dalam menghadapi ancaman tersebut.
“Kita berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik, sehingga ilmu yang diperoleh bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, minimal di lingkungan keluarga dan masyarakat,” tambahnya.
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Usai Dilaporkan ke Polisi, Oknum Pejabat di Lahat Juga Dihajar Laporan ke Bupati Karena Dugaan Selingkuh dan KDRT
- Ditlantas Polda Sumsel Ungkap Penyebab Kecelakaan Bus Miyor di Tol Kayuagung