Sebaran virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia sejak awal tahun 2022 berakibat pada lonjakan kasus positif Omicron yang sudah mencapai 1.629 orang hingga Minggu (23/1).
- Mengenal BN.1, Subvarian Baru Omicron yang Ditemukan di Indonesia
- Subvarian BA.4 dan BA.5 Menyebar, Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Australia Tembus Rekor
- Omicron Melandai, Thailand Laporkan 73 Kasus Baru Varian Covid-19 Deltacron
Baca Juga
Menyikapi kenaikan kasus Covid-19 nasional ini, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengeluarkan pernyataan sikap yang ditujukan kepada pemerintah dan juga masyarakat Indonesia untuk mewaspadai bahaya Omicron.
Ketua Umum PDPI, Agus Dwi Susanto menerangkan, kasus Omicron akan banyak lagi ditambah kasus probable yang sedang menunggu hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).
Agus juga menyebutkan, pada tanggal 22 Januari 2021 dilaporkan dua kasus kematian pasien Omicron di Indonesia. Bahkan hingga hari ini, terjadi peningkatan seluruh kasus Covid-19 yang sangat signifikan, jika dibandingkan dengan data 1 Januari 2022.
"Peningkatan ini diduga diakibatkan oleh varian baru Covid-19 yaitu varian Omicron. Varian Omicron memiliki kemampuan penularan dan kemampuan memperbanyak diri yang lebih tinggi dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya," ujar Agus dalam keterangannya Senin (24/1).
Agus menerangkan, berdasarkan data PPDI menunjukkan sebagian besar kasus Omicron merupakan kasus tanpa gejala, dan sebagian besar ditemukan pada individu yang telah divaksinasi lengkap.
"Hal ini menunjukkan bahwa vaksinasi bermanfaat untuk mencegah terjadi gejala pada individu yang telah
divaksinasi," imbuhnya.
Maka dari itu, untuk meminimalisir prediksi peningkatan kasus Covid-19 terjadi pada pertengahan Februari hingga Maret 2022, Agus menyarankan kepada pemerintah untuk memperkuat testing, tracing, dan treatment (3T).
"Pemerintah agar memaksimalkan aktivitas 3T, segera mengejar target cakupan vaksinasi primer dan booster, serta memetakan dan mempersiapkan tempat-tempat isolasi terpusat," pintanya.
Selain itu, Agus juga mengimbau kepada masyarakat untuk aktif mendukung langkah pencegahan penularan varian Omicron dengan mengikuti vaksinasi secara lengkap dan menjaga protokol kesehatan.
"Setiap individu masyarakat diharapkan mampu menjadi agen edukasi tentang Covid-19 terkait varian Omicron, gejala dan keluhan, cara pencegahan, dan tata cara isolasi mandiri," demikian Agus.
- Terpidana Korupsi Alat Pencegahan Covid-19, Leksi Yandri Dijebloskan ke Penjara
- HMPV Tidak Akan Jadi Pandemi Seperti Covid-19
- HMPV Melonjak di China, Indonesia Diminta Waspada