Larangan ekspor CPO oleh Pemerintah belum berdampak signifikan terhadap penurunan harga minyak goreng dalam negeri. Bahkan sudah lebih dari sepekan terakhir, minyak goreng curah di beberapa pasar tradisional Palembang dan daerah lainnya mengalami kekosongan.
- Proses Balon Kades di Muratara Masuk Tahap Penyelesaian
- Rencana Pengangkatan Honorer Jadi PPPK di Banyuasin Disambut Positif
- Bupati Muba Serahkan SK Kenaikan Pangkat PNS, Tercepat di Wilayah Kerja BKN Regional VII
Baca Juga
Kekosongan stok minyak goreng curah itu mulai terasa sebelum Hari Raya Idulfitri 1443 H/2022 M. Hingga sekarang masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng curah.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, belum bisa mengambil keputusan apapun. Deru pun menunggu laporan Dinas Perdagangan untuk mengetahui penyebab sulitnya masyarakat mendapat minyak goreng curah.
“Kita akan dengar dulu, ada persoalan apa lagi, kok bisa tersendat. Ada permainan kah yang menjurus ke kartel,” kata Deru ditemui usai mengikuti rapat paripurna DPRD Sumsel, Kamis (12/5).
Menurut Deru, kelangkaan minyak goreng curah ini bisa disebabkan berbagai kemungkinan. Sehingga kebijakan mengatasinya tak bisa diputuskan secara terburu-buru.
“Ada berbagai kemungkinan, bisa saja distribusi terhambat karena masih banyak (pabrik atau distributor) yang libur lebaran. Ataukah memang ada penurunan produksi sawit. Ini yang mau kita tahu sebelum ambil keputusan,” ujarnya.
- Bandara SMB II Kembali Jadi Internasional, Gubernur Sumsel Ajak Semua Pihak Sinergi Maksimalkan Potensi
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Stasiun Pengendali Banjir di Sungai Buah Dipercepat
- Gubernur Sumsel Dorong IWAPI Lahirkan Pengusaha Perempuan Sukses dan Berdaya Saing Global