Capaian Pajak Minim, Kepala BPPD Palembang Siap Diberhentikan Asalkan...

Kepala BPPD Palembang, Herly Kurniawan. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Kepala BPPD Palembang, Herly Kurniawan. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Hingga akhir semester satu, kondisi penerimaan pajak Palembang masih minim. Karena itu, Kepala Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Palembang berkomitmen siap diberhentikan jika tidak mampu mencapai target hingga akhir tahun mendatang.


Tercatat, hingga akhir semester satu, capaian pajak paling tinggi berasal dari pajak restoran mencapai Rp87,3 miliar atau sekitar 54 persen. Sedangkan, pajak hiburan tembus Rp13,8 miliar atau sekitar 55 persen.

Kepala BPPD Palembang, Herly Kurniawan mengatakan target pajak di Palembang tahun 2022 yakni sebesar Rp1,07 triliun. Dimana, target tersebut berasal dari 11 jenis pajak di Kota Palembang. “Dari 11 jenis pajak itu ada yang masih kecil dan ada yang telah mengalami peningkatan yang tinggi. Dan semuanya berbeda-beda,” katanya seusai rapat evaluasi, Kamis (16/6).

Dia mengatakan saat ini capaian dari 11 jenis pajak tersebut baru mencapai Rp403 miliar atau sebesar 37,6 persen dari target  yang telah ditetapkan. Capaian paling tinggi yakni dari pajak restoran yang mencapai Rp 87,3 miliar atau 54 persen. Lalu, pajak hiburan sebesar Rp13,8 persen atau sekitar 55 persen.

Untuk pajak hotel yakni sebesar Rp26,3 miliar atau 40 persen, Pajak Reklame sebesar Rp12 miliar atau 37 persen, Pajak penerangan jalan dihasilkan sendiri (Non PLN) sebesar Rp2,7 miliar atau 40 persen. Pajak Penerangan Jalan Sumber Lain (PLN) sebesar Rp93 miliar atau 38 persen.

Untuk pajak parkir capaiannya sebesar Rp11 miliar atau 45 persen. Untuk pajak air tanah sebesar Rp26 juta atau 46 persen. Pajak sarang burung wallet sebesar Rp83,6 juta atau 46 persen. Pajak Mineral bukan logam dan batuan sebesar Rp513 juta atau 25 persen. Lalu, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar Rp70,6 miliar atau 26 persen. Terakhir, Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp84 juta atau 34 persen.

"Kami optimis mampu mencapai target hingga akhir tahun mendatang. Kami juga berkomitmen siap diberhentikan jika tidak tercapai," pungkasnya.