Rancangan Undang Undang tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) diminta segera disahkan. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar.
- Empat Lembaga Negara Kolaborasi Dalam Penanganan Permasalahan Narkoba, Terorisme, dan Korupsi
- Jangan Jadikan Sopir Tumbal Pengusaha dalam Pengusutan Kecelakaan Angkutan Umum
- Fenomena Munculnya Pemimpin Perempuan di Sumsel
Baca Juga
Menurut pria yang karib disapa Cak Imin ini, RUU PPRT mendesak segera disahkan. Apalagi, belakangan marak terjadi kekerasan yang menimpa PRT di berbagai daerah di Indonesia maupun yang bekerja di luar negeri.
"Saya minta RUU PPRT segera disahkan, sebisa mungkin dalam waktu dekat ini sudah bisa. Urgensinya sangat penting untuk saudara-saudara kita para PRT," kata Gus Muhaimin di Jakarta, Selasa (14/2).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyatakan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Sekjen DPR RI untuk menjadwalkan sidang pengesahan RUU PPRT tersebut.
"Saya sudah komunikasi dengan Pak Sekjen DPR untuk mengagendakan pengesahan RUU PPRT. Kita tunggu saja dalam waktu dekat," tutur Cak Imin.
RUU PPRT pertama kali diusulkan pada tahun 2004 dan baru masuk tahap pembahasan menjadi RUU pada 2010 lalu.
Cak Imin mengatakan, pembahasan RUU PPRT sudah terlampau lama. Mencuatnya kasus-kasus kekerasan terhadap PRT sudah seharusnya menjadi dasar urgensi pembahasan RUU tersebut.
Ia menyatakan, pola kerja PRT dengan majikan yang cenderung bersifat kultural dan kekeluargaan tidak memiliki acuan hukum yang konkret, terutama terkait perlindungan hak-kewajiban PRT dan majikan.
"Padahal seharusnya seluruh hubungan kerja sudah diatur dan bersifat formal, mau itu PRT ya sama saja dengan pola pekerjaan yang lain," tukas Cak Imin.
- DPD RI Minta Pemerintah Jangan Anggap Sepele Virus Hepatitis
- Pengamat: IKN Cuma Ambisi Elite
- Antisipasi Agresi Militer Rusia, Pemerintah Diminta Evakuasi WNI di Ukraina