Kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di dalam wilayah Kabupaten OKU Timur, kembali terjadi.
- KAI Divre III Palembang Sudah Tutup 18 Titik Perlintasan Sebidang
- Rawan Kecelakaan, KAI Divre III Palembang Ambil Langkah Tegas, Tutup 17 Perlintasan Sebidang
- Kendaraan Bermotor Harus Berhenti Total saat Palang Perlintasan Tertutup
Baca Juga
Kali ini, satu unit bus Putra Remaja Nopol AB-7971-AS ringsek ditabrak Kereta Api jenis Babaranjang 3078 yang melintas dari Lampung menuju Stasiun Kereta Api Martapura.
Kecelakaan terjadi di perlintasan rel kereta api Jalan Pertanian Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sabtu (10/2) sekitar pukul 15.45 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, karena kondisi bus sedang tidak ada penumpang. Informasi dihimpun, kejadian berawal ketika bus Putra Remaja melintas dari Belitang menuju Martapura yang hendak berbalik arah di SPBU Kota Baru menuju ke Belitang kembali.
Namun pada saat di perlintasan Kereta Api Kota Baru tanpa palang pintu, bus tersebut mengalami mati mesin di tengah perlintasan rel.
Pada saat bersamaan, datang kereta api Babaranjang dan menabrak bagian belakang bus hingga terseret sejauh lima meter dan berputar arah lurus dengan rel.
Revaldo (34), salah satu warga sekitar mengatakan, bus Putra Remaja tersebut datang dari arah Belitang hendak menuju ke Martapura. Namun pada saat melintasi perlintasan rel kereta api bis mendadak mati mesin sehingga tidak bisa melintas.
"Mobil bus ini datang dari arah Belitang, pada saat hendak melintas mendadak mati mesin. Sedangkan jarak antara mobil dan kereta api sekitar 100 meter, sehingga tabrakan tak terhindarkan," katanya.
Dia juga mengatakan, jika kondisi bus sedang kosong atau tanpa penumpang. "Penumpang tidak ada, dan alhamdulillah sopir dan kernet busnya baik-baik saja. Jadi tidak ada korban jiwa," pungkasnya.
- Siswi SD Hilang Usai Bermain Dekat Sungai Komering, Diduga Terpeleset dan Tenggelam
- Sepeda Motor Diseruduk Carry Pickup, PNS di OKU Timur Tewas Lakalantas
- Gejolak di RSUD Martapura Pasca Mundurnya dr Dedy Damhudy, Sindiran Karangan Bunga Memperuncing Isu Pelayanan