Keputusan Rapat Dewan Pengupahan Sumsel terkait Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 yang tidak mengalami kenaikan mendapat protes dari buruh. Rencananya, massa buruh akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak penetapan UMP 2022 tersebut.
- Mantan Wawako Lubuklinggau Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024
- Pemkab Muba Siapkan Perlindungan Bagi Masyarakat Pekerja Rentan
- Jelang Ramadan, Harga Sembako di Baturaja Beranjak Naik
Baca Juga
Koordinator Wilayah KSBSI Sumsel, Ali Hanafiah mengatakan, pihaknya berencana akan turun ke lapangan untuk menolak usulan UMP 2022. “Sudah ada rencana turun. Tapi, kalau waktunya belum ditentukan. Untuk pusat sudah ada instruksi 19-22 November nanti,” kata Ali saat dibincangi, Rabu (17/11).
Ali mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan aliansi buruh untuk rencana aksi demo tersebut. “Pada intinya kami menolak terhadap keputusan tersebut. Protes akan kami sampaikan di Kantor Gubernur Sumsel dan DPRD Sumsel,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua FSB Nikeuba Palembang, Hermawan menyampaikan, sedari awal perwakilan buruh telah menolak mekanisme atau formula penghitungan UMP 2022 yang menggunakan PP No 36 Tahun 2021. Bentuk protes serikat pekerja dengan tidak menandantangani berita acara rapat Dewan Pengupahan Sumsel. Alasannya, upah minimum seharusnya berdasarkan atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
“Kami juga menolak penggunaan formula PP 36 karena tidak mewakili kondisi buruh. Survey yang dilakukan berdasarkan situasi penduduk secara umum dan bukan khusus pekerja,” kata Hermawan.
Hermawan mengatakan, pihaknya berupaya agar UMP bisa disesuaikan dengan kebutuhan hidup para buruh. “Artinya elemen yang ada dalam perhitungan UMP mengacu ke kebutuhan layak hidup buruh,” terangnya.
Menurutnya, penghitungan UMP yang ideal seharusnya menggunakan ketentuan PP No 78 Tahun 2015. Dengan menggunakan formulasi tersebut, seharusnya UMP Sumsel mengalami kenaikan menjadi Rp3.500.000.
“Berbeda jauh dengan yang dihasilkan Dewan Pengupahan Sumsel yang hanya mencapai Rp3.144.446,” pungkasnya.
- Tolak Kompromi dengan DPR, Demo Hari Ini Berakhir Bubarkan Diri dan Ancam Aksi Lebih Besar