Dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng (Migor) di Sumatera Selatan (Sumsel) Bulog Divisi Regional Sumsel dan Babel sudah turun ke masyarakat untuk melayani sekaligus migor sesuai kebutuhannya.
- Swarna Dwipa Sumsel Gemilang Merugi Lagi di 2024, DPRD Sumsel Minta Pemprov Beri Perhatian Khusus
- DPRD Sumsel Pertanyakan Dana Cadangan dan Kekosongan Direksi Bank SumselBabel
- DPRD Sumsel Bakal Panggil PT Pusri Terkait Kecelakaan Kerja yang Tewaskan Pekerja
Baca Juga
"Khusus untuk minyak goreng ini kami punya dana cukup tapi arahan kantor pusat kami tidak stokis seperti kayak beras di gudang tapi kami mampu menyediakan dengan cara membeli kepada distributor atau produsen untuk kita salurkan ke masyarakat langsung, kita punya armada, kita punya pasukan untuk turun ke lapangan," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Sumsel dan Babel, Eko Hari Kuncahyo usai rapat bersama DPRD Sumsel terkait kelangkaan minyak goreng di Sumsel, Selasa (1/3).
Bulog dalam hal ini menurutnya sebagai partisipan, suporting membantu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). "Jadi tidak semua bertumpu pada Bulog untuk melakukan operasi pasar ini tentunya kami sifatnya hanya partisipan," katanya.
Selain itu Bulog juga melakukan operasi pasar mandiri sesuai dengan kelompok-kelompok masyarakat sehingga dilakukan untuk operasi pasar sesuai dengan ukurannya. "Yang terukur tidak adanya Panic Buying, menghiraukan protokol kesehatan dan sebagainya," katanya.
Sedangkan Tim Satgas Pangan Polda Sumsel AKBP Hadi Syarifuddin berdasarkan hasil laporan satgas pangan polres Kabupaten kota minyak goreng tidak terjadi lagi kelangkaan.
"Minyak goreng sudah teratasi tidak terjadi kelangkaan, itu berdasarkan hasil pantauan yang kami lakukan setiap hari,"kata Hadi.
Menurutnya berdasarkan hasil laporan dari Bulog Sumsel akan segera membagikan 58 ribu liter minyak goreng ke Kabupaten kota seperti melakukan operasi pasar. "Ini salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kelangkaan di lapangan," katanya.
Selain itu menurutnya produsen minyak goreng terbesar di PT Sinar Alam Permai berjanji akan memenuhi kebutuhan suplai minyak goreng."Kami sangat berkomitmen membantu pemerintah agar kelangkaan ini tidak terjadi lagi dilapangan,"ujarnya.
Pantauan dilapangan kelangkaan minyak goreng masih terjadi meski harganya Rp 14 ribu perliter namun minyak goreng tidak ada di tokoh,sehingga masyarakat kesulitan untuk membeli minyak goreng.
- Swarna Dwipa Sumsel Gemilang Merugi Lagi di 2024, DPRD Sumsel Minta Pemprov Beri Perhatian Khusus
- DPRD Sumsel Pertanyakan Dana Cadangan dan Kekosongan Direksi Bank SumselBabel
- DPRD Sumsel Bakal Panggil PT Pusri Terkait Kecelakaan Kerja yang Tewaskan Pekerja