Bukan Bom, Suara Ledakan Keras di Margo City Ternyata dari Lift Barang yang Jatuh

Tiga kendaraan yang parkir di dekat lokasi jatuhnya lift barang di mal Margo City, Depok, mengalami kerusakan. (Net/rmolsumsel.id)
Tiga kendaraan yang parkir di dekat lokasi jatuhnya lift barang di mal Margo City, Depok, mengalami kerusakan. (Net/rmolsumsel.id)

Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengonfirmasi ledakan keras terjadi di mal Margo City, Depok, Sabtu sore (21/8), sekitar pukul 16.30 WIB, bukan dari ledakan bom.


Hal itu disampaikan Kapolres bersama Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Agus Isrok Mikroj berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Jibom dan Gegana.

Imran pun menjelaskan kronologi peristiwa tersebu berawal sekitar pukul 16.30 WIB ada suara ledakan keras yang disusul ada beberapa bagian yang runtuh di mal Margo City. Lalu bermunculan informasi di media sosial bahwa ledakan itu berasal dari bom dan diduga ada kaitannya dengan aksi terorisme.

Polisi yang turun ke TKP, langsung melakukan penyisiran untuk memastikan penyebab ledakan tersebut. Dari pemeriksaan sementara, diketahui bahwa konstruksi bangunan yang tidak kuat menahan beban lift barang yang berada di bagian belakang mengakibatkan lift barang jatuh dari lantai 3 ke lantai 1 yang menimbulkan suara cukup besar. Sehingga beberapa plafon dari lantai 3 maupun lantai 1 ambruk.

“Jadi saya nyatakan sekali lagi, tidak ada ledakan bom. Hasil pemeriksaan tim Gegana, Jibom, dan KBR, tidak ada ledakan bom. Ini untuk meluruskan simpang siur berita bahwa ada ledakan bom,” tegas Imran, Sabtu malam (21/8).

Imran menambahkan, untuk jumlah korban sementara ini tercatat 11 orang mengalami luka-luka baik ringan maupun berat. Mereka pun sudah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

“Korban 3 di RS UI dan 8 di RS Bunda,” ujarnya.

Imran menambahkan, jatuhnya lift barang ini tidak hanya mengakibatkan korban luka-luka. Namun kendaraan yang terparkir dekat lokasi jatuhnya lift juga mengalami kerusakan.

“Ada 3 mobil (mengalami kerusakan) yang parkir di belakang lift. Itu kena reruntuhan bangunan,” ucapnya.

Imran mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai mengapa peristiwa ini bisa terjadi. Untuk itu, selama pemeriksaan berlangsung pihaknya meminta pengelola menutup sementara operasional mal.

“Mau tidak mau harus ditutup sementara selama pemeriksaan. Kita belum tahu berapa lama karena banyak yang harus kita cek lagi,” tuturnya.