Buka Akses BKB untuk Pariwisata, Mustafa Kamal: Perlu Kerja Sama Tiga Kementerian

Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Anggota Komisi X DPR RI Mustafa Kamal. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Meski memiliki defense heritage (warisan budaya bernilai pertahanan), namun masyarakat umum tidak memiliki akses menikmati Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.


Anggota Komisi X DPR RI, Mustafa Kamal mengatakan, BKB adalah peninggalan paling monumental dan simbolik untuk menggambarkan kejayaan dari Kesultanan Palembang Darussalam.

Menurutnya, sangat layak diperjuangkan akses bagi masyarakat untuk menikmati BKB dari dalam. Bahkan Mustafa mendorong revitalisasi BKB seperti benteng-benteng lain di pelosok tanah air.

“Kemarin kita juga punya skema, kemungkinan realistis bisa diperjuangkan. Bukan dengan tukar guling atau perubahan status. Statusnya tetap dikelola oleh saudara kita di TNI, Kementerian Pertahanan, tapi masyarakat bisa punya akses ke dalam. Syukur-syukur cagar budaya ini bisa  dipulihkan kemudian bisa juga dibuat tempat seni budaya, pameran. Nanti kalau dibuka (aksesnya) banyak sekali pengembangannya,” kata Mustafa saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kemampuan dan Pemahaman dalam Memasarkan Destinasi Pariwisata dan Produk Ekonomi Kreatif di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Senin (14/3).

Mustafa menyampaikan, untuk merealisasikan pembukaan akses BKB tersebut, perlu adanya kerja sama lintas departemen baik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pertahanan.

“Setidaknya ada tiga kementerian yang berkepentingan untuk bisa membuka BKB untuk kepentingan wisata. Sehingga ada destinasi wisata baru di Sumatera Selatan, yaitu Benteng Kuto Besak,” ucap politisi PKS ini.

Apalagi di BKB tidak hanya memiliki wisata sejarah tapi juga wisata sejarah militer.

“Dan ini mudah, tidak ada masalah yang pelik dari segi peraturan perundangan maupun anggaran. Mudah-mudahan ini menjadi sumbangan bagi bapak Sandiaga Salahuddin Uno ini akan dikenal sepanjang masa dan juga jika pak Prabowo ikut juga berperan dalam prosesnya, ini  akan dikenal masyarakat Sumatera Selatan termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya Direktur Jenderal Kebudayaan sahabat saya pak Hilmar Farid,” tukas Mustafa.