Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) memperkuat core business dan non core business LRT Sumsel. Hal ini untuk mengurangi ketergantungan dari subsidi APBN untuk operasional moda transportasi massal tersebut yang tahun ini mencapai Rp119 miliar.
- Tembus Rekor! LRT Sumsel Layani 343 Ribu Lebih Penumpang Selama Angkutan Lebaran 2025
- Lonjakan Penumpang, LRT Sumsel Layani 31 Ribu Lebih Pelanggan pada Hari Keempat Lebaran
- Hadapi Libur Lebaran, LRT Sumsel Tambah Perjalanan, Lakukan Ramp Check Fasilitas
Baca Juga
Kepala BPKARSS Sumsel, Prih Galih mengatakan, penguatan non core business berasal dari pemanfaatan aset LRT Sumsel. Mulai dari stasiun yang jumlahnya 13 unit, pilar LRT Sumsel yang mencapai 860 unit dan kereta api atau trainset yang jumlahnya sekitar 8 unit. Pemanfatan aset tersebut nantinya akan ditekankan untuk jasa advertising.
“Jadi kami membuka ruang bagi pelaku bisnis maupun masyarakat yang ingin beriklan di aset LRT Sumsel. Saat ini sudah bisa dimanfaatkan,” kata Prih Galih saat dibincangi, Selasa (7/12).
Prih Galih menuturkan, branding atau periklanan bisa juga mencakup penamaan stasiun. “Nama stasiun ini bisa menggunakan nama perusahaan. Misalnya Stasiun Ampera itu dibawahnya bisa menggunakan nama penyewa. Ini sudah diterapkan di Stasiun MRT Jakarta. Kita coba aplikasikan di Palembang,” ungkapnya.
Menurutnya, sejauh ini sudah banyak pelaku usaha yang telah bertanya mengenai perihal pemasangan iklan tersebut. Hanya saja, lantaran kondisi Covid-19, banyak dari mereka yang meminta keringanan harga. “Kami akan coba sesuaikan harganya dengan kondisi saat ini,” bebernya.
Selain itu, pihaknya juga menyewakan sejumlah ruang dalam stasiun untuk kegiatan masyarakat. Seperti pertemuan ataupun seminar. Beberapa kali sudah ada instansi yang menggelar acara di stasiun LRT Sumsel. “Kami juga akan menyewakan tenant yang ada di stasiun untuk pelaku UMKM,” terangnya.
Untuk core business LRT Sumsel dari penjualan tiket, sosialisasi dan edukasi saat ini terus digalakkan agar masyarakat mau menggunakan jasa LRT Sumsel. “Kami juga ada edutrip, kami bekerjasama dengan komunitas seni dan dinas pariwisata agar lebih banyak lagi masyarakat yang menggunakan jasa LRT Sumsel,” terangnya.
Selama tiga tahun beroperasi, LRT Sumsel telah mengangkut sekitar 6 juta penumpang. Dimana rata-rata harian penumpang sampai November 2021 sebanyak 5.041 penumpang dengan rata-rata weekday sebesar 4.222 penumpang dan rata-rata weekend sebesar 6.499 penumpang. Untuk November 2021 saja, jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 173.509 penumpang.
- Tembus Rekor! LRT Sumsel Layani 343 Ribu Lebih Penumpang Selama Angkutan Lebaran 2025
- Lonjakan Penumpang, LRT Sumsel Layani 31 Ribu Lebih Pelanggan pada Hari Keempat Lebaran
- Hadapi Libur Lebaran, LRT Sumsel Tambah Perjalanan, Lakukan Ramp Check Fasilitas