Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendirikan posko dan membentuk tim yang melibatkan pawang untuk memantau buaya yang lepas dari penangkaran.
Belum diketahui jumlah pasti buaya yang lepas dari penangkaran di Tanjung Sari Sukomoro akibat banjir Minggu (10/4), namun 11 buaya telah ditangkap kembali.
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Sumsel, Ujang Wisnu Barata mengatakan saat ini pihaknya masih memantau lokasi tersebut karena diperkirakan masih terdapat buaya yang lepas ke alam bebas akibat banjir.
"Kami terus memantau, dan jika mendapat laporan dari warga maka tim langsung bergerak ke lokasi untuk menangkapnya," katanya, Jumat (15/4).
Hingga saat ini, pihaknya belum mampu memastikan jumlah buaya yang lepas tersebut karena air kolam masih tinggi. Untuk itu, pihaknya terus memantau lokasi dengan menurunkan tim pantau yang berjumlah 10 orang, di antaranya pawang dan anggota klub reptil.
Demi menjaga keselamatan warga, BKSDA mengimbau warga jika melihat buaya segera melapor ke posko pantau yang didirikan di dekat lokasi.
"Buaya ini bukan hewan yang gampang kelihatan. Jadi jika melihat segera melapor, dan jangan bertindak sendiri," kata Ujang.
BKSDA juga mengimbau warga untuk tetap tenang karena sejatinya buaya tidak suka keramaian. Biasanya buaya akan menjauhi kerumunan masyarakat dan permukiman warga.
- Berlaku 1 Maret 2025, Eksportir Wajib Simpan 100 Persen DHE di Bank Nasional
- KPK: Banyak Oknum Bekingi Pertambangan Hingga Perkebunan
- Warga Perumahan Al-Ghony Ketakutan Dengan Kemunculan Buaya yang Lepas dari Penangkaran