BKKBN RI Sebut Kinerja Penanganan Stunting Palembang Baik, Ini Alasannya

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN RI, Nopian Andusti. (Humaidy Aditya Kenedy/Rmolsumsel.id).
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN RI, Nopian Andusti. (Humaidy Aditya Kenedy/Rmolsumsel.id).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN) RI menilai baik kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Palembang dalam menangani masalah stunting.


Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN RI, Nopian Andusti mengatakan, terdapat beberapa program dan kegiatan yang dapat menjadi role model atau percontohan bagi daerah lain di Indonesia.

"Setelah terbentuk, hal yang kami apresiasi adalah membangun komitmen antara TPPS Kota Palembang bersama kepala-kepala Kantor Urusan Keagamaan Kota Palembang," kata Nopian ketika dibincangi, Jumat (15/7).

Kemudian, Nopian juga menilai program dari TPPS Kota Palembang tentang forum-forum stunting di setiap kelurahan dan kecamatan bum ada di daerah manapun. 

Dengan masifnya kinerja TPPS Kota Palembang tersebut, Nopian optimis Kota Palembang dapat mewujudkan zero stunting di tahun 2023 mendatang. 

"Kita juga mengapresiasi, Pemkot Palembang menerima saran dari kita tentang zakat dari pegawai PDAM yang akan diberikan kepada 100 keluarga berisiko stunting," ungkapnya. 

Oleh sebab itu, program-program TPPS Kota Palembang dinilai dapat menjadi percontohan bagi daerah lain untuk melakukan program serupa dalam pengentasan stunting.

Sementara, Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan saat ini setidaknya terdapat 1.000 kasus anak stunting di 18 Kecamatan Kota Palembang.

"Saat ini masih sekitar 1.000, namun dengan tim yang kita buat kita optimis dapat terentaskan di tahun 2023 mendatang dan Palembang jadi zero stunting," kata Fitri yang juga Ketua TPPS Kota Palembang.