Setelah tujuh jam menjalani pemeriksaan di Mapolda Sumsel, polisi akhirnya memperbolehkan Prof Hardi Darmawan pulang malam ini.
- Dramatis! Polairud Polda Sumsel Gerak Cepat Evakuasi Warga Serangan Stroke dengan Ambulans Apung
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Usai Dilaporkan ke Polisi, Oknum Pejabat di Lahat Juga Dihajar Laporan ke Bupati Karena Dugaan Selingkuh dan KDRT
Baca Juga
Rencananya, penyidik akan kembali meminta keterangan Dokter pribadi keluarga Akidi Tio itu Selasa besok (3/8).
"Saya capek, mau istirahat,"singkat mantan Direktur RS RK Charitas itu kepada awak media saat meninggalkan gedung Mapolda Sumsel.
Hardi tidak mengungkapkan apa saja materi pemeriksaan. Ia diantar penyidik sampai ke mobil pribadinya untuk pulang.
Namun yang dapat dipastikan adalah Hardi ditanyai petugas mengenai pengetahuannya soal uang sebesar Rp2 Triliun yang rencananya disumbangkan oleh keluarga Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumsel.
Begitu juga Heryanti yang didampingi suami dan anaknya juga akhirnya dipersilahkan oleh penyidik untuk pulang dan kembali menjalani pemeriksaan besok.

Kasus ini menjadi antiklimaks setelah seremoni penyerahan bantuan Rp2 Triliun dari keluarga pengusaha Akidi Tio untuk Sumsel melalui Kapolda Irjen Pol Prof Eko Indra Heri, dilakukan pada Senin (26/7) akhir pekan lalu.
Satu Indonesia dihebohkan terkait nominal bantuan yang luar biasa. Hanya saja, setelah melakukan penyelidikan aparat Direktorat Intelkam Polda Sumsel kemudian menjemput Heryanti, anak Akidi Tio yang berencana menyerahkan bantuan itu pada Senin (2/8).
Sempat disebut sebagai tersangka akibat dugaan penipuan, namun Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan jika pihaknya hanya memintai keterangan Heryanti, dan belum dijadikan tersangka dalam kasus ini meski kedatangan Heryanti ke Mapolda Sumsel sudah cukup menghebohkan.
- Dramatis! Polairud Polda Sumsel Gerak Cepat Evakuasi Warga Serangan Stroke dengan Ambulans Apung
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Usai Dilaporkan ke Polisi, Oknum Pejabat di Lahat Juga Dihajar Laporan ke Bupati Karena Dugaan Selingkuh dan KDRT