Bertemu Menteri PPPA, PIM Sumsel Tawarkan Sinergi Program Pemberdayaan Perempuan dan Anak

Ketua Umum PIM bersama perwakilan Pengurus DPD PIM dari berbagai daerah saat bertemu dengan Menteri PPPA Arifah Fauzi. (ist/rmolsumsel.id)
Ketua Umum PIM bersama perwakilan Pengurus DPD PIM dari berbagai daerah saat bertemu dengan Menteri PPPA Arifah Fauzi. (ist/rmolsumsel.id)

Dewan Pimpinan Daerah Perempuan Indonesia Maju (PIM) Sumatera Selatan (Sumsel) menyatakan kesiapan untuk bersinergi dan mendukung penuh program kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia.


Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua PIM DPD Sumsel, Helen Ganefo, usai mendampingi Ketua Umum PIM Lana T. Koentjoro dalam pertemuan bersama Menteri PPPA Arifah Fauzi di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Menurut Helen, keberadaan PIM Sumsel dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menjalankan program-program strategis Kementerian PPPA di daerah. “Kita berharap dengan adanya PIM Sumsel, bisa menjadi sayap dan mitra pemerintah. Sehingga implementasi program-program dapat berjalan maksimal hingga ke tingkat akar rumput,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (17/4/2025).

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir pengurus PIM dari sejumlah daerah lainnya seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Banten, Jawa Barat, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Agenda diawali dengan perkenalan organisasi PIM kepada jajaran pejabat Kementerian PPPA, termasuk staf ahli, staf khusus, dan para deputi.

"Teman-teman menyampaikan berbagai isu dan tantangan yang dihadapi perempuan dan anak di daerah masing-masing. Harapannya, sinergi ini dapat mewujudkan program Ruang Bersama Indonesia secara konkret," jelas Helen.

Sebagai bentuk apresiasi, PIM DPD Sumsel juga memberikan cinderamata berupa baju vest songket khas Palembang, hasil karya UMKM binaan rumah butik Emy di bawah naungan PIM Sumsel.

Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Fauzi menyambut baik sinergi yang ditawarkan oleh PIM. Ia menegaskan bahwa masukan dari daerah sangat dibutuhkan dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.

“Kami memiliki tiga program prioritas, yaitu Three Ends, Ruang Bersama Indonesia, dan Satu Data Perempuan. Kami percaya, dengan kolaborasi bersama berbagai elemen termasuk PIM, upaya pemberdayaan dan perlindungan perempuan serta anak dapat semakin efektif,” ujar Menteri Arifah.