Berkunjung ke Muba, Jangan Lupa Mampir ke Masjid Abdul Kadim, Ada Broken Chair yang Bikin Mata Terpana

Masjid Abdul Kadim yang berada di Desa Epil, Kecamatan Lais, Musi Banyuasin menjadi destinasi wisata religi baru. (Amarullah Diansyah/Rmolsumsel.id).
Masjid Abdul Kadim yang berada di Desa Epil, Kecamatan Lais, Musi Banyuasin menjadi destinasi wisata religi baru. (Amarullah Diansyah/Rmolsumsel.id).

Masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin, khususnya Desa Epil, Kecamatan Lais patut berbangga dengan adanya Masjid H Abdul Kadim.


Masjid yang berdiri di lahan seluas 5.625 meter persegi itu, berdiri kokoh di pinggir Jalan Lintas Sumatera yang tentunya membuat mata terpukau melihat kemegahannya. 

Masjid yang dibangun oleh keluarga besar Prof Khadim itu mulai dibangun sejak 2018 lalu dan memiliki berbagai material dan ornamen yang menabjubkan. Bahkan marmer lantai dan dinding Masjid didatangkan langsung dari Italia. 

Hal itu membuat siapapun yang datang dan beribadah sangat merasa nyaman dan khusyuk saat berada di dalam Masjid. 

Belum lagi berbagai ornamen yang ada diluar Masjid, mulai dari bedug yang besar, taman yang sangat indah dan ornamen Broken Chair yang besar berada di sisi Masjid. 

Ornamen Broken Chair tersebut dibuat sama persis dengan yang ada di Kantor PBB Jenewa Swiss yang didirikan pada tahun 1997 sebagai bentuk sebuah penolakan terhadap kekerasan bersenjata terhadap warga sipil.

Keberadaan ornamen Broken Chair di halaman depan Masjid H Abdul Kadim ini, dikatakan M Zuli salah satu pengurus Yayasan Ar Rohim yang merupakan Yayasan Masjid H Abdul Kadim, merupakan keinginan pemilik masjid.

"Filosofi-nya kalau sedang duduk memimpin jangan lalai dengan agama dan ibadah,” ujar Zuli.

Zuli menambahkan, ornamen Broken Chair atau kursi patah tersebut dibuat dari kayu Unglen yang dipesan langsung dari pulau Jawa. “Jadi Broken Chair di dunia ini ada dua, satu di Swiss dan satunya lagi di Masjid H Abdul Kadim Desa Epil Muba,” bebernya.

Sementara, Camat Lais Demon Eka Suza mengatakan, atas keinginan sang pemilik Masjid H Abdul Kadim nantinya juga akan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata religi.

"Nanti akan disiapkan spot foto dan juga dipajang beberapa kendaraan kuno yang akan diletakan di halaman belakang masjid,” ucap Demon.

Demon menambahkan, di Masjid H Abdul Kadim yang saat ini dikelola oleh Yayasan Ar Rohim ini juga nantinya setiap tahun akan mencetak 10 hafiz dan hafiza Alquran. "Sang pemilik ingin setiap tahun Masjid H Abdul Kadim bisa mencetak minimal 10 hafiz dan hafiza Quran,” tandas dia.