Berawal Olah TKP, Petugas Tangkap Pembobol Mesin ATM di Lubuklinggau, Pelaku Ternyata Oknum Polisi

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi, didampingi Wakapolres Kompol MP Nasution, dan jajarannya saat jumpa pers terkait kasus pembobolqn mesin ATM di Lubuklinggau (ist/rmolsumsel.id)
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi, didampingi Wakapolres Kompol MP Nasution, dan jajarannya saat jumpa pers terkait kasus pembobolqn mesin ATM di Lubuklinggau (ist/rmolsumsel.id)

Setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya berhasil menangkap satu dari tiga pelaku pembobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) BRI yang berada di Jalan Yos Sudarso tepatnya di depan Kantor Pengadilan Agama Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Minggu (14/8/20220 sekitar pukul 03.00 WIB.


Pelaku yang ditangkap merupakan seorang oknum polisi di Empat Lawang, Sumsel, berinisial Briptu MK (26).

Ia ditangkap di rumahnya di Empat Lawang, Minggu sekitar pukul 16.30 WIB.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi mengatakan, pelaku ditangkap berawal dari olah TKP dan barang bukti (BB) yang diamankan berupa mobil Taft Hilene Nopol BG 1298 AR dan tas ransel yang berisi kaos oblong Polri warna coklat.

Berbekal BB tersebut, sambungnya, pihaknya langsung melakukan penyelidikan terhadap pemilik mobil tersebut, dan diketahui identitas pemiliknya di Palembang. 

Namun, setelah dilakukan lidik mobil tersebut milik Rendi, warga Empat Lawang.

Dari informasi itu, kata Harissandi, pihaknya langsung menuju Empat Lawang, kemudian pemilik mobil mengaku bahwa mobil miliknya dipinjam Briptu MK hingga pelaku ditangkap dan mengakui perbuatannya.

Kepada petugas, kata Harissandi, pelaku mengaku sudah kali melakukan percobaan pembobolan ATM.

Pertama, sambungnya, pembobolan ATM Bank SumselBabel di Empat Lawang dan yang kedua mesin ATM BRI di depan Pengadilan Agama Kota Lubuklinggau.

"Kasus pertama dia coba gunakan mesin las," kata Harissandi saat press release, Senin (15/8/2022).

Sementara itu, tersangka MK mengaku bahwa kasus pertama dia lakukan seorang diri. Namun kasus yang di Lubuklinggau, dia ditemani dua temannya yang lain.

Setelah melakukan aksinya, para pelaku ini kabur menyelamatkan diri masing-masing dan belum ada kontak kembali satu dengan lainnya.

"Saya belum tahu kemana mereka lari," singkatnya.