Bendungan Kuningan yang berada di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat kini selesai dibangun. Bangunan tersebut menelan dana sebesar Rp513 miliar dengan waktu pengerjaan selama tujuh tahun. Peresmian Bendungan Kuningan ini langsung dilakukan Presiden RI, Joko Widodo, Selasa (31/8).
- KPPU Sarankan Mendag Turunkan HET Minyak Goreng Curah Jadi Rp12 Ribu
- Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,15 Persen di Triwulan I 2022, Didominasi Sektor Ekspor
- Pemerintah Luncurkan Program Minyak Goreng Rakyat, Transaksi Eceran Langsung ke Penerima Manfaat
Baca Juga
"Alhamdulillah, bangunan Bendungan Kuningan hari ini selesai dan siap untuk difungsikan," katanya dikutip dari Setkab.go.id.
Dia mengatakan bendungan ini bakal menopang sektor pertanian. Pasalnya, bendungan yang memiliki kapasitas tampung sebesar 25.9 juta meter kubik dengan luas genangan 221,59 hektare mampu menyuplai air irigasi secara kontinu bagi 3 ribu hektare areal sawah masyarakat yang berada di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat serta Kabupaten Brebes di Jawa Tengah.
"Ini tentunya dapat mendorong peningkatan produktivitas karena suplai air selalu terjaga dan dapat menambah frekuensi tanam dari satu kali setahun menjadi dua kali hingga kali dalam setahun," terangnya.
Jika frekuensi meningkat maka produksi pun akan meningkat dan tentunya berdampak kepada kesejahteraan petani. Karena itu, dia juga meminta agar bendungan ini dimanfaatkan sebaik mungkin dan disambungkan dengan penataan jaringan irigasi mulai dari saluran primer, sekunder, tersier hingga kuarter, sehingga dapat berjalan dengan optimal bagi para petani.
"Bendungan Kuningan ini juga bermanfaat untuk mendukung ketahanan air," ujarnya.
Dia menjelaskan, bendungan ini mampu menyediakan layanan air baku sebesar 0,30 meter kubik per detik. Selain itu dapat juga mendukung dalam pengendalian banjir serta berpotensi menghasilkan daya listrik sebesar 0,5 Megawatt. Artinya, bendungan senilai Rp513 miliar ini multifungsi dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat disekitar.
"Bendungan ini sangat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat karena bisa memberikan nilai tambah bukan hanya menopang sektor pertanian," tutupnya.
- Tingkatkan Daya Saing, Produk UKM Muara Enim Dipasarkan di Gerai Oleh-oleh
- Harga Karet di Sumsel Turun Rp2.000 dalam Dua Pekan, Ini Update Terbarunya
- Menko Airlangga Tegaskan Komitmen Pemerintah Mereduksi Emisi Karbon