Upah Minimum Sektoral kabupaten/kota (UMSK) di Sumatera Selatan (Sumsel) hingga saat ini belum diumumkan secara resmi. Penundaan ini disebabkan oleh beberapa pertimbangan, termasuk dampak kenaikan upah terhadap iklim investasi.
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, menyatakan bahwa upah minimum sektor kabupaten/kota di Sumsel akan mengalami kenaikan bervariasi antara 8 hingga 12 persen. "Di Sumsel, terdapat tiga sektor utama yang menjadi perhatian dalam penetapan UMS, yakni sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; sektor pertambangan dan penggalian; serta sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin," jelas Elen di Griya Agung, Kamis (2/1).
Elen menambahkan, beberapa kabupaten/kota di Sumsel bahkan menambah sektor lain di wilayahnya, dengan kenaikan upah mencapai 12 persen, seperti yang terjadi di Musi Rawas. Kenaikan ini dipastikan lebih tinggi daripada yang ditetapkan untuk tingkat provinsi.
Meskipun telah menyetujui usulan kenaikan upah dari dewan pengupahan kabupaten/kota, Elen mengimbau agar perusahaan yang merasa kesulitan menghadapi kenaikan upah untuk mengadakan dialog bipartit antara perusahaan, pemerintah, dan perwakilan pekerja.
"Saat ini, upah minimum di Sumsel tertinggi ke-9 se-Indonesia, namun masih menunggu data nasional. Jika dibandingkan dengan daerah lain seperti Lampung yang hanya memiliki upah Rp 2,9 juta, hal ini tentu berpengaruh terhadap investasi di Sumsel," ujar Elen.
Menurut Elen, dalam teori ekonomi, investor cenderung memilih lokasi dengan biaya upah yang lebih murah apabila faktor transportasi tidak terlalu mempengaruhi. Ia menilai hal inilah yang menyebabkan hilirisasi di Sumsel berjalan lambat, dengan banyak produsen yang lebih memilih berinvestasi di Lampung karena tidak adanya upah minimum sektoral di provinsi tersebut.
Elen pun mengimbau Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bank Indonesia, BPS, dan OJK untuk melakukan kajian lebih lanjut terkait hal ini. Ia berharap solusi yang dapat menyeimbangkan kenaikan upah dengan insentif lain, seperti kepastian hukum, ketersediaan lahan, infrastruktur yang lebih baik, dan pelayanan yang lebih optimal, dapat ditemukan. "Dengan demikian, para investor diharapkan mau berinvestasi di Sumsel," harap Elen.
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Terungkap di Persidangan, Saksi Ungkap Deliar Marzoeki dan Alex Peras Perusahaan Lewat Surat Kelayakan K3
- Ribuan Jemaah Padati Tabligh Akbar Bersama Ustaz Adi Hidayat di Masjid SMB I Palembang