Bawa Kulkas hingga Buah Busuk, Kantor PLN di Empat Lawang Didemo Emak-emak

 Emak-emak menggelar aksi di depan Kantor PLN dan Pemkab Empat Lawang. (Handout)
Emak-emak menggelar aksi di depan Kantor PLN dan Pemkab Empat Lawang. (Handout)


 Puluhan emak-emak di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang menggelar aksi demonstrasi di Kantor PLN ULP Tebing Tinggi dan Pemkab Empat Lawang pada Senin (14/10). Aksi ini dipicu oleh ketidakstabilan pasokan listrik yang sering mengalami pemadaman.


Massa membawa berbagai alat elektronik seperti kulkas, kipas angin yang sudah rusak, serta buah-buahan busuk sebagai simbol kekecewaan mereka. 

Koordinator Aksi (Korak) Lili Sugita mengungkapkan, kerugian yang dialaminya akibat seringnya mati lampu mencapai Rp40 juta. “Alat pendingin buah kami rusak dan itu harganya mahal. Saya datangkan langsung teknisi dari Jakarta untuk memperbaikinya,” jelas Lili, yang juga merupakan agen buah di daerah tersebut.

Levi, seorang pengusaha cuci steam mobil, juga menyampaikan keluhannya. Menurutnya, pemadaman listrik mengganggu usahanya dan memaksa untuk menggunakan mesin genset, yang mengharuskan dirinya mengeluarkan biaya tambahan untuk bahan bakar. 

“Setiap hari pasti mati lampu, tapi biaya listrik terus meningkat,” keluhnya.

Menanggapi aksi tersebut, Manager PLN ULP Tebing Tinggi, Dedi Setiawan menjelaskan, bahwa listrik yang sering byarpet disebabkan oleh gangguan jaringan yang masih menginduk ke Lahat dan Lubuklinggau. 

Dia menambahkan, bahwa Gardu Induk (GI) Talang Gunung diperkirakan akan beroperasi pada 30 November 2024, setelah penyelesaian pemasangan kabel dari tiga titik tapak tower di wilayah Lubuklinggau.

“Setelah GI beroperasi, Tebing Tinggi akan bebas dari masalah pemadaman,” kata Dedi.

Usai berorasi di PLN, massa melanjutkan aksi ke Kantor Pemkab Empat Lawang, di mana mereka diterima oleh Asisten I, Dadang Munandar. Dia menegaskan bahwa pihaknya akan menunggu janji dari PLN untuk memperbaiki kondisi listrik di wilayah tersebut. 

“Kami ingin listrik di Tebing Tinggi normal dan sudah berkoordinasi dengan PLN di berbagai level,” ujarnya.