Baru Menetap Empat Bulan, Terduga Teroris EK Buka Rumah Tahfidz dan Dikenal Tertutup

Rumah yang ditempati terduga teroris EK di Lorong Masjid, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Rumah yang ditempati terduga teroris EK di Lorong Masjid, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang. (Istimewa/rmolsumsel.id)

EK, salah satu dari empat terduga teroris ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, diketahui baru empat bulan menetap di Lorong Masjid, Kelurahan 8 Ilir, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang.


Ek ditangkap lantaran terkait dengan kelompok Jemaah Islamiyah (JI) di Sumsel.

"Ya, dia (EK) ini baru empat bulan menjadi tetangganya di Lorong Masjid," kata Warga setempat berinisial A (70), Selasa (14/12).

Rumah yang ditempatinya ini berlantai dua namun hanya diisi oleh EK dan istrinya. Selain itu, dia juga membuka rumah tahfidz dirumahnya tersebut, dengan murid yaitu anak-anak dan remaja setempat. "Rumah ini dipinjamkan seorang warga dengan jangka waktu selama lima tahun," ujarnya.

Sosok EK ini sendiri terbilang tertutup. Bahkan, selama empat bulan bertetangga. EK tidak pernah bersosialisasi dan banyak beraktivitas di rumah. Kecuali untuk melakukan ibadah lima waktu di Masjid. Bahkan, ibu Ketua RT yang sempat meminta fotokopi model A (data kependudukan) sampai sekarang tidak pernah diberikan.

Untuk rumah tahfidznya, dia mengaku diisi oleh belasan santriwati yang tak hanya dari Palembang melainkan dari sejumlah daerah di Sumsel. Namun, pasca penangkapan Densus 88, para santriwati ini dijemput orangtuanya. Sehingga saat ini, terlihat sepi dan tidak ada sama sekali aktivitas.

"Kami tidak tahu kapan akan kembali aktif rumah tahfidznya ini," ujarnya.

Dia menambahkan, penangkapan terduga teroris EK ini dilakukan langsung oleh Tim Densus 88 bersama ketua RT setempat untuk menjadi saksi. Dalam penangkapan tersebut, Tim Densus 88 juga menyita sejumlah barang bukti dari tempat tinggal EK. "Saya lihat penggeledahannya. Saat itu, Penggeledahan juga disaksikan oleh EK dan Istrinya," katanya.

Berdasarkan pantauan, menjelang petang harinya terlihat tiga orang wanita, dua diantaranya mengenakan cadar serba hitam keluar rumah berlantai dua yang didominasi cat warna oranye, abu-abu dan kuning ini dengan mengendarai sepeda motor.

Untuk diketahui, keempat yang ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror ini merupakan hasil pengembangan, dari penangkapan terduga teroris sebelumnya di Jakarta. Dari penangkapan tersebut, tim Densus 88 Antiteror menyita alat bukti berupa belasan buku kajian dan dua buah anak panah dari seorang terduga teroris.