Sosok Yundri Efran (27), bapak dua anak yang tewas dibunuh saat mandi di rumah tumpangannya di Perumahan Kesuma Permai II dikenal tertutup hingga disebut sering mengutil barang.
- Personel Gabungan Polres OKU Amankan Ibadah Tahun Baru Imlek di Vihara Bodhijaya Baturaja
- Cabup OKU Teddy Meilwansyah Siap Hormati dan Hargai Hasil dari Pilihan Rakyat
- Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Setelah Hanyut di Sungai Ogan
Baca Juga
Hal itu dibenarkan oleh Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono. Dia berkata, korban Yundri tidak bergaul dengan tetangga sekitar tempat tinggalnya dan hanya bermain dengan anak-anak.
"Yang bersangkutan tidak bersosialisasi dengan baik di lingkungan. Namun ada masyarakat menduga sering ngutil. Ngutil itu mencuri barang kecil, misalnya ada makan diambil sedikit, artinya bukan bersifat besar," kata Harryo.
"Jadi bukan bersifat pencurian besar. Inilah yang menjadikan stigma yang bersangkutan selama tinggal disana dan selalu menutup diri, tidak bergaul dengan masyarakat. Hanya dengan anak-anak kecil, lalu masuk ke rumah," katanya.
Harryo menambahkan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap para tersangka penganiayaan yang menyebabkan korban Yundri meregang nyawa.
“Belum ada (identitas tersangka), Namun identitas baju yang dipakai (pelaku) sedang kita persempit ruang lingkupnya. Semoga dalam waktu dekat, kita berhasil mengidentifikasi kendaraan yang digunakan tersangka,” tutur Harryo.
Masih dikatakan oleh Harryo, pihaknya juga sedang menunggu kedatangan keluarga korban Yundri yang diketahui berasal dari Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) untuk dimintai keterangan terkait masalah yang dihadapi korban.
“Satu minggu yang lalu, Ketua RT setempat sempat meminta identitas yang bersangkutan dan mendapatkan identitas Kartu Keluarga (KK). Saat ini korban menuju Palembang, kita akan minta keterangan sejauh mana permasalahan yang sedang dihadapi oleh korban,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, - Kasus pembunuhan kembali terjadi di Kota Palembang. Kali ini bapak dua anak yakni Yandi Efran, (27) tewas dibunuh saat sedang mandi di rumah kontrakannya.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Perumahan Kesuma Permai II, Jalan Taqwa Mata Merah, RT 57, RW 07, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Kamis (11/7) sekitar pukul 20.00 WIB.
Ketua RT 57 Herman menceritakan, peristiwa berdarah ini diketahui pertama kali oleh tetangga korban Hasbi yang tinggal persis di belakang rumah kontrakan Yandi.
Dimana bermula, lanjut Herman, ketika Hasbi bersama istrinya mendengar suara korban menjerit berteriak minta tolong. Mereka pun langsung bergegas ke luar rumah untuk memberikan bantuan.
“Mereka (saksi Hasbi dan istri), melihat ada dua orang pria keluar dari rumah korban dan langsung pergi naik motor dengan kecepatan tinggi. Mereka berteriak maling, maling Pak,” kata Herman diwawancarai di lokasi.
Masih dikatakan oleh Herman, mendengar jeritan Hasbi dan istri, semua warga pun langsung keluar rumah. Lalu mendapati korban tergeletak bersimbah darah di kamar mandi.
“Satu luka tusuk di dada sebelah kiri Pak. Korban ini bukan warga disini, baru sekitar enam bulan yang lalu tinggal bersama kakak kandungnya bernama Erlan,” tambah Herman.
Hanya saja, masih dikatakan Herman, sejak sebelum lebaran, kakak kandung korban sudah tidak pulang lagi ke rumah itu. Sedangkan, istri kakaknya senam dua minggu lalu berpamitan untuk mencari suaminya.
“Kami tidak tahu warga mana korban ini, kata dia (korban) kemarin sudah punya istri dan dua orang anak, tetapi sudah bercerai. Istrinya orang Tanjung Barangan, persisnya saya tidak tahu,” tutup Herman.
Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono melalui Wakasat Reskrim Kompol Iwan Gunawan membenarkan kejadian tersebut.
Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta meminta keterangan para saksi serta mengevakuasi jenazah korban ke RS Bhayangkara Palembang untuk proses otopsi.
“Benar. Setelah menerima laporan warga, anggota kita bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah TKP serta memeriksa saksi. Saat ini masih dalam proses penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku,” pungkasnya.
- Personel Gabungan Polres OKU Amankan Ibadah Tahun Baru Imlek di Vihara Bodhijaya Baturaja
- Cabup OKU Teddy Meilwansyah Siap Hormati dan Hargai Hasil dari Pilihan Rakyat
- Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Setelah Hanyut di Sungai Ogan