Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Ahmad Zulinto menyebutkan penerapan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran baru 2022-2023 di Palembang hanya 30 persen dari jumlah sekolah yang ada.
- Tingkatkan Mutu dan Kualitas Pengajar, SMPN 1 Ujanmas Gelar Bimtek IKM
- SMAN 2 Muara Enim Implementasikan Kurikulum Merdeka
- Sumsel Tempati Urutan Kedua dalam Penerapan Kurikulum Merdeka
Baca Juga
"Sekitar 30 persen atau kurang lebih 195 SD dan SMP yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran baru ini," kata Zulinto seusai pembukaan acara Implementasi Kurikulum Merdeka di Kantor Disdik Kota Palembang, Senin (25/7).
Padahal, total satuan pendidik yang ada di Kota Palembang mencapai angka 778. Artinya sekitar 70 persen sekolah belum menerapkan Kurikulum Merdeka.
Menurut Zulinto, salah satu yang menjadi hambatan dalam penerapan kurikulum tersebut adalah kurangnya pemahaman para guru terkait efektivitas Kurikulum Merdeka dalam proses belajar mengajar saat ini.
"Jadi penerapan Kurikulum Merdeka itu bukan karena sekedar harus punya kelengkapan fasilitas atau prasarana, namun pemahamannya juga harus dipahami oleh para guru," jelasnya.
Oleh sebab itu, Zulinto mengatakan akan terus melakukan sosialisasi kepada setiap sekolah terkait efektivitas Kurikulum Merdeka dalam proses belajar mengajar saat ini.
Sementara itu Sekretaris Daerah Palembang, Ratu Dewa menambahkan akan terus mendukung upaya penerapan Kurikulum Merdeka disetiap sekolah yang ada di Kota Pempek.
"Silahkan beradaptasi dengan kurikulum ini guna menjadikan siswa akan belajar kreatif, inovatif, serta mandiri. Kami mendukung gagasan Kurikulum Merdeka ini agar diterapkan," pungkasnya.
- Disdik Palembang Instruksikan Pembelajaran Daring di Sekolah yang Terdampak Banjir
- Disdik Masukkan Bahasa Palembang Jadi Pelajaran Muatan Lokal
- Disdik Palembang Ikuti Aturan Nasional Soal Libur Awal Puasa dan Lebaran