Korban pemukulan Tata (34) oleh oknum anggota DPRD Palembang, di SPBU Demang Lebar Daun, membantah pernyataan yang menyebut ia sudah berdamai dengan oknum politisi Gerindra tersebut.
- Jelang Puasa, Polisi Gerebek Tempat Warung Tuak di Musi Rawas
- Gagal Begal Korban, Bembie Nyaris Diamuk Massa
- Kejari Pagar Alam Dalami 3 Kasus Indikasi Korupsi, Siapa Mereka?
Baca Juga
Bantahan itu disampaikan Tata, melalui stori instagram pribadinya @thata0298, Rabu (23/8) sekitar pukul 18.30 . Ia mengaku, hingga saat ini belum ada perdamaian, baru proses mediasi.
"Perasaan cuma mediasi, bukan berdamai. Kenapa udah ada berita berdamai," kata Tata, dikutip dari akun @thata0298, Rabu (24/8) malam.
Kemudian lanjut Tata, partai Gerindra meminta maaf secara terbuka, tapi bukan karena sudah berdamai.
"Kalau sudah damai, pasti sudah ada materai, itu tidak ada, kok menyimpulkan damai," kata Tata.

Bahkan, menurut Tata, dirinya sudah berkomunikasi secara langsung dengan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, sebagai kuasa hukum untuk kasus ini.
"Saya sudah kontak pak Hotman, Alhamdulillah pak Hotman mau membantu saya," katanya lagi.
Sebelumnya, Ketua DPC Gerindra Palembang, M Akbar Alfaro mengatakan, saat ini proses perdamaian tengah dilakukan antara korban dan M Syukri Zen, dengan mencabut laporan masing-masing di polisi, tapi pihaknya tidak akan melakukan investasi persoalan hukum.
"Alhamdulillah kami sudah bertemu dengan korban, dan kami sudah meminta maaf, begitu juga M Syukri Zen sudah meminta maaf. Alhamdulillah terlapor (korban) sudah menyatakan sikap ingin berdamai dengan M Syukri Zen," katanya.
- Antrean BBM Masih Panjang, Dewan Curiga Ada Permainan oleh Pengelola SPBU
- Antrean BBM di SPBU Masih Panjang Usai Kenaikan Harga, DPRD Sumsel Akan Panggil Pihak Pertamina hingga Migas
- Antrean BBM Mengular, Walikota Lubuklinggau Minta Manajemen SPBU Dikaji Ulang