Bank Sumsel Babel Salurkan Rp1,2 Triliun KUR, Perkuat Ekonomi UMKM di Sektor Perkebunan

 Direktur utama Bank SumselBabel Achmad Syamsuddin (Maya Hasan/RMOLSumsel)
Direktur utama Bank SumselBabel Achmad Syamsuddin (Maya Hasan/RMOLSumsel)

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan (Sumsel), dengan fokus pada sektor-sektor unggulan seperti kelapa sawit, padi, dan kopi. 


Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, mengungkapkan bahwa hingga 14 November 2024, bank tersebut telah menyalurkan Rp1,2 triliun KUR kepada petani dan pelaku usaha di berbagai sektor utama.  

Distribusi KUR Berdasarkan Sektor, Kelapa sawit mencapai 23,78%, lalu Perkebunan karet dan getah lainnya 13,98%,Pertanian padi 7,17% dan Perkebunan kopi 6,86%.  

"Kelapa sawit menjadi sektor dengan kontribusi tertinggi karena potensi ekonominya yang besar, terutama dalam mendukung pergerakan harga Tandan Buah Segar (TBS)," jelas Achmad.  

Sementara itu, penyaluran KUR berdasarkan wilayah adalah, Sumatera Selatan 90,27%, angka Belitung 9, 15 % dan wilayah Jakarta: 0,58%.  

Bank Sumsel Babel juga bekerja sama dengan asosiasi pertanian dan perkebunan untuk memfasilitasi pembiayaan kredit sekaligus memberikan edukasi kepada petani. Tujuannya adalah memastikan peningkatan kualitas produk, stabilisasi harga, dan efisiensi dalam pengelolaan komoditas dari hulu ke hilir.  

Salah satu dampak positif adalah kenaikan harga TBS kelapa sawit di Sumsel, yang pada Oktober 2024 mencapai Rp3.268,87/kg, naik Rp136,97/kg dari bulan sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan kontribusi signifikan dari upaya sinergi antara perbankan dan sektor perkebunan.  

"Kami tidak hanya menyalurkan pembiayaan tetapi juga memberikan pelatihan dan mendukung keberlanjutan martabat petani melalui inovasi dan stabilitas harga," tambah Achmad.